Reading Is Understanding. Dalam belajar membaca, memahami makna kata jauh lebih berharga daripada berbangga pada kapasitas membaca anak tanpa paham yang mereka baca. (Reading Is understanding).
Siapa yang tidak mengenal dengan suku kata ‘ba’ ‘bi’ ‘bu’ ‘be’ ‘bo’. Metode ini merupakan metode belajar membaca tanpa mengeja yang beberapa orang percaya mampu menggantikan metode konvensional. Sebelum mengenal metode Montessori, saya sendiri sering mengajarkan kepada anak-anak membaca dengan metode membaca tanpa mengeja. Metode yang menggunakan suku kata ‘ba’ ‘bi’ ‘bu’ ‘be’ ‘bo’.
Baca Juga : Jadilah Sahabat Untuk Anak
Namun setelah saya amati, anak-anak yang membaca dengan menghafal suku kata ‘ba’ ‘bi’ ‘bu’ ‘be’ ‘bo’ ini, ketika saya berikan satu cerita pendek, mereka hanya bisa membaca tanpa paham dengan makna dari cerita tersebut. Sehingga saya harus menjelaskan lagi tentang isi atau makna dalama cerita itu.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya saya mencoba mencari metode yang lebih relevan dan bisa lebih meningkatkan pemahaman literasi anak. Dan bertemulah saya dengan metode Montessori dan metode fonik yang membuat saya jatuh hati untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.
Metode Montessori dan Metode Fonik
Sebelumnya saya pernah mendengar dua metode ini tetapi belum tertarik untuk mengaplikasikannya. Kemudian saya berhadapan langsung dengan kondisi anak-anak yang sangat sedikit tentang pemahaman literasinya. Tergeraklah hati saya untuk mengkaji tentang keistimewaan dua metode ini dibandingkan dengan metode membaca tanpa suku kata.
Baca Juga : Pegenalan Bahasa Pada Anak
Dalam metode montessori dan fonik, anak tidak hanya belajar membaca simbol huruf dan deret kata tanpa makna, tetapi lebih fokus pada pemahaman kata dengan visualisasi yang bermakna.
Sebagai perbandingan dalam metode membaca tanpa mengeja, anak hanya menghafalkan suku kata ‘ba’ ‘bi’ ‘bu’ ‘be’ ‘bo’ yang terangkai dengan suku kata lain tanpa ada arti dari setiap kata tersebut. Beberapa anak mungkin akan mudah menghafalnya, tetapi bagi sebagian anak metode ini juga mempunyai kelemahan. Salah satunya adalah anak cepat merasa bosan dan cepat lupa karena mereka hanya membaca simbol huruf tanpa adanaya makna.
Baca Selanjutnya : Reading Is Understanding bagian 2