Standar Penilaian Dalam Kurikulum Merdeka. Penilaian akan baik jika siswa menyadari bahwa kritertia penilaian dalam kurikulum merdeka dan standar pencapaian yang menjadi dasar dari penilaian kurikulum merdeka. Selain itu, siswa juga harus menyadari serta berpartisipasi dalam pengembangan kriteria dan serta pencapaian yang menjadi dasar penilaian pekerjaan mereka.
Sebuah kriteria penilaian Kurikulum Merdeka akan dianggap lemah jika siswa tidak mengetahui kriteria maupun standar kinerja untuk menilai setiap pekerjaannya. Dan penilaian akan cukup jika siswa hanya mengetahui beberapa kriteria maupun standar kinerja yang menjadi dasar peniaian mereka.
Dalam penerapan kurikulum merdeka, satuan pendidikan dan pelatih bisa menentukan jenis, teknik, instrumen dan waktu ujian secara fleksibel yang berdasarkan pada karakteristik tujuan pembelajaran. Unit pelatihan serta pelatih juga mempunyai keleluasaan dalam menentukan strategi untuk pengolahan hasil penilaian sesuai dengan kebutuhan. Terdapat dua jenis assessment dalam kurikulum merdeka, yaitu penilaian secara formatif dan penilaian sumatif. Keduanya tentu mempunyai perbedaan yang mendasar, walaupun sama-sama berfungsi sebagai penilaian pembelajaran. Selanjutnya, bentuk penilaian hasil belajar siswa yang menjadi rekomendasi adalah penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ujian, ujian harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian tingkat kecakapan, ujian mutu tingkat kecakapan, ujian nasional serta ujian sekolah atau madrasah.
Kriteria penilaian dalam Kurikulum Merdeka tentunya dirancang secara adil, proporsional, valid serta andal untuk menjelaskan kemajuan pembelajaran serta membuat keputusan mengenai langkah selanjutnya. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian siswa secara sederhana dan informatif akan memberikan informasi yang sangat berguna mengenai skor maupun kompetensi yang akan dicapai bersamaan dengan strategi tidak lanjut. Nantinya, hasil evaluasi akan menjadi bahan reflektif untuk siswa, pendidik, guru serta orang tua dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdeka tahun 2022, guru bisa mempraktikan beberapa penilaian formatif yang terdiri dari observasi atau pengamatan, tanya awab, uraian singkat, rangkuman singkat, contoh dan non-contoh, kartu jawaban, pemecahan masalah, peta konsep, serta latihan demonstrasi. Tujuan penilaian formatif ini agar bisa mengetahui perkembangan pembelajaran, bab atau kompetensi siswa. Tentunya, akan berbeda dengan penilaian sumatif yang bertujuan untuk bisa mengidentifikasi prestasi siswa dalam mempelajari unit, bab ataupun kompetensi yang sudah diselesaikan sebelumnya.
Comments 2