Pendidik atau guru sebagai ujung tombak pendidikan. Guru memiliki peran yang sangat sentral dalam mewujudkan siswa yang berkarakter. Selain dituntut untuk menyampaikan materi yang sulit menjadi materi menyenangkan dan membuat siswa belajar sepanjang masa, guru juga bertujuan untuk menjadi ‘guru’ yang dalam arti yang sebenarnya.
Guru juga harus bisa menanamkan moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur dan lain sebagainya. Memberi penghargaan kepada yang berprestasi dan hukuman kepada yang melanggar, menumbuhsuburkan nilai-nilai yang baik dan sebaliknya mencegah (discowaging) berlakunya nilai-nilai yang buruk.
Selanjutnya, menerapkan pendidikan berdasarkan karakter dengan menerapkan ke dalam setiap pelajaran dan juga dalam kehidupan nyata. Yaitu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik. Sehingga akhlak mulia (karakter) dapat terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands.
Guru profesional memang banyak di tanah air ini. Tetapi guru profesional berkarakter trainer jarang termiliki oleh kebanyakan guru. Guru dipandang profesional hanya sebatas penghargaan yang diberikan oleh orang lain kepadanya karena memang pengalaman dan pengetahuannya yang baik di saat mengajar. Akan tetapi, guru profesional yang memiliki karakter trainer adalah luar biasa.
Guru yang berkarakter trainer berbeda dengan guru kebanyakan. Mereka memiliki tampilan dan resep yang lebih menantang.
Seperti apa guru profesional berkarakter trainer?
Guru profesional berkarakter trainer adalah seorang Motivator. Yakni trainer yang mampu memotivasi peserta didik untuk mau melewati proses berlatih dengan maksimal, mampu memotivasi untuk terus melanjutkan proses belajarnya.
Ia juga seorang Edukator. Seseorang yang mampu melakukan edukasi, bukan sekedar mengajarkan. Trainer harus mampu memberikan contoh yang baik sebagai role model perbaikan bagi peserta didik. Ia juga Fasilitator. Orang yang mampu membantu trainee menemukan jalan yang efektif dan efisien bagi peserta didik untuk berubah menjadi lebih baik.
Selanjutnya, ia adalah seorang Inspirator. Yang mampu menjadi inspirasi dan memberi inspirasi, serta mendorong untuk menebar inspirasi kepada peserta didik.
Terakhir, dia adalah seorang Akselerator. Sosok yang mampu menyediakan sistem pembelajaran yang cepat dan mudah bagi peserta didik untuk pembelajaran dirinya agar terjadi perubahan yang menjadi harap.
Guru Profesional Berkarakter Trainer
Pertama, harus memperhatikan bobot pembicaraannya terhadap peserta didik. Jika kata-katanya membekas dan kesan yang mendalam di dalam jiwa peserta didik, begitu pula kata-kata yang melukai: akan membekas pada diri peserta didik.
Guru yang berkarakter trainer selalu menunjukkan sikap respek dan menghargai peserta didik secara positif. Mana mungkin peserta didik akan memiliki kesan jika guru sibuk dengan dirinya sendiri? Dengan pulpennya, dengan papan tulisnya atau dengan buku paket yang ada? Ia hanya sekali saja menghadapkan wajahnya kepada peserta didik yang dibinanya. Bagaimana mungkin cara mengajar seperti itu akan berkesan, menggigit atau menyengat ke hati peserta didik? Sedangkan komunikasi wajah saja tidak ada. Seorang guru yang berkarakter trainer harus mengumpulkan berbagai kisah, ilustrasi, penggambaran dan pendekatan yang sekiranya akan mampu memberikan gigitan, cengkeraman, sengatan dan sentruman.
Baca Juga : Wujudkan Sekolah Sehat Kemdikbud RI
Kedua, guru profesional berkarakter trainer harus menyisipkan humor dalam proses belajar mengajar. Humor menciptakan kesenangan belajar penuh tawa yang akan meningkatkan keingintahuan siswa dan mendorong mereka lebih kreatif. Loomas dan Kolberg (1993) menyatakan bahwa sifat humoris guru dan kemampuan guru menggunakan berbagai sumber untuk menciptakan suasana yang humoris akan membuat siswa lebih kreatif.
Lebih lanjut ia, menyatakan, jika kelas merupakan lingkungan yang hidup, kreatif dan penuh tawa, maka murid dari segala usia memiliki saluran keluar alamiah. Dimana keingintahuan mereka berkembang. Guru yang tidak memiliki jiwa humoris bisa merancang humor dari awal seperti karikatur, kartun, cerita singkat/anekdot humor, dan lain-lain.
Baca Juga : 3 Manfaat Menjadi Trainer Pendidikan
Ketiga, guru profesional berkarakter trainer ketika mengajar telah merancang penampilan terbaik ketika tampil pada peserta didik. Ia juga berpenampilan rapi dengan tempat dan situasi kita berada.
Keempat, guru profesional berkarakter trainer selalu memotivasi peserta didik untuk sukses. Motivasi ini sangat penting bagi peserta didik. Ketika guru akan mengajar, ia sudah menyisipkan kata-kata motivasi dosis tinggi dalam proses belajar mengajar. Kata-kata yang bisa seperti: Kamu bisa, Mantap, Terus lakukan, Pantang menyerah,yakinlah kita akan berhasil, Ayo semangat, dll. Selain dengan kata-kata, ada yang lebih ampuh seperti dengan gerakan non verbal seperti acungan jempol, dan gerakan tubuh yang bisa memberikan kesan positif kepada peserta didik.
Baca Juga : Personal Trainer dan Manfaatnya
Kelima, guru profesional berkarakter trainer harus mengaktifkan kedua belahan otak peserta didik yaitu otak kiri dan otak kanan. Peserta didik belajar baru sebentar sudah merasa jenuh tetapi ketika ia menonton film kartun tiga jam, tidak ada sedikitpun terlontar kata-kata mengeluh dari mulutnya.
Mengapa saat belajar otak anak merasa penuh sedangkan saat menonton film kartun otak mereka tidak pernah merasa penuh?
Saat menonton film kartun, anak menggunakan kedua belah otaknya. Otak kanannya terpakai saat dia menikmati gambar, warna, dan berimajinasi. Sebaliknya, otak kirinya dipakai saat dia mendengarkan percakapan, membaca teks, dan mengikuti alur cerita. Di sisi lain, saat belajar, anak hanya menggunakan otak kirinya. Sebaiknya ketika guru mengajar, libatkanlah kedua belahan otak peserta didik dengan memberikan warna, gambar, musik, mind map, dan teknik mengingat/belajar.
Baca Juga : Motivasi dan Semangat Untuk Pendidik
Semua uraian sebagai koreksi bagi kami dan kedepan sebagai motivasi sehingga anak anak kami semuanya menjadi peserta didik yang termotivasi
Thanks so much
Sangat memotivasi kiranya kami didaerah 3 T juga dapat menjadi guru profesional berkarakter trainer dapat memaksimalkan penggunaan otak kiri dan kanan dr murid, sehingga murid dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan. Terima kasih