6 Alasan Tunjangan Sertifikasi Guru Dicabut: Perhatikan Agar Tetap Mendapat Tunjangan
Apakah benar guru sertifikasi bisa kehilangan Tunjangan Profesi Guru (TPG)? Mari kita simak pembahasan lengkapnya untuk mendapatkan pemahaman yang jelas.
Tunjangan Profesi Guru (TPG) adalah bentuk penghargaan yang anugrahkan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi sesuai dengan bidang pengajarannya. Namun, penting untuk memahami bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang guru sertifikasi tidak memperoleh TPG yang mereka harapkan.
Baca juga : Full Senyum!Honorer di Seluruh Indonesia RUU ASN akan Disahkan 3 Oktober 2023
Pentingnya Informasi Terbaru
Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)baru-baru ini merilis informasi terbaru. informasi itu yang mengungkapkan beberapa poin penting yang harus kita cermati oleh para pendidik terkait dengan proses pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas madrasah tahun anggaran 2023.
6 Faktor Penyebab Dicabutnya TPG
Dalam rangka memahami alasan di balik kemungkinan pencabutan TPG, ada enam faktor yang harus diperhatikan:
- Absensi yang Tidak Memadai: Guru yang absen selama tiga hari atau lebih dalam bulan tanpa alasan yang sah dapat kehilangan hak atas TPG.
- Cuti Sakit yang Berkepanjangan: Guru yang mengambil cuti sakit lebih dari 14 hari kerja bisa kehilangan TPG mereka.
- Jika seorang pendidik sering mengambil cuti dengan alasan penting selama lebih dari 6 hari kerja, maka ada kemungkinan TPG mereka akan di cabut. Ini merupakan salah satu hal yang perlu di waspadai oleh para guru dalam menjalani tugas mereka.
- Cuti di Luar Tanggungan Pihak Negara: Mengambil cuti di luar tanggungan pihak negara dapat menjadi alasan lain bagi pencabutan TPG.
- Ibadah Haji atau Umroh dengan Biaya Sendiri: Guru yang melakukan ibadah haji atau umroh tanpa menggunakan hak cuti atau cuti besar dapat kehilangan TPG mereka.
- Guru yang menggunakan biaya dari pemerintah, pemerintah daerah (Pemda), atau sponsor untuk studi perkuliahan pada bulan ketujuh sejak perkuliahan juga dapat aktif menjadi alasan pencabutan TPG. Dengan demikian, guru harus berhati-hati dalam memanajemen studi mereka agar tidak kehilangan manfaat TPG yang mereka terima.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No.4 tahun 2022 juga mengatur hal ini.
Update Berita Terbaru
Nasib Tunjangan Profesi Guru (TPG) Pasca 2024
Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan 2023
Merdeka Belajar dengan Quiziz
Kesimpulan
Guru sertifikasi harus tunduk pada aturan yang di tetapkan oleh pihak berwenang untuk mempertahankan TPG mereka. Kunci untuk memastikan kelangsungan manfaat TPG sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dalam pendidikan adalah absensi yang baik, manajemen cuti yang cerdas, dan pemahaman yang kuat terhadap peraturan yang berlaku.
Baca juga : Projek P5 Kewirausahaan Digital Berbasis Affiliasi
Menurut saya, Daripada memberikan TPG lebih baik dialokasikan untuk gaji yang lebih pantas bagi GTT dan PTT yang sudah mengabdi lama
ANda gtt atau ptt mau dpt layak gaji lebih baik usaha biar dpt tpg dan gajinya bisa bertambah… klo ngomong ngaca dlu mbak untuk mndapatkan tpg ajah susahnya minta ampun.!!
Menurut saya setiap pegawai itu sudah memiliki hak yg tentunya disesuaikan dg kewajibannya masing2, TDK bisa dijadikan comparasi dari sudut pandang manapun terkecuali ada perubahan peraturan yg mengatur hal tsb
jika TPG bisa dicabut berarti guru harusnya dapat tukin tapi kok tdk ada tukin
Untuk memastikan kelangsungan manfaat TPG sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dalam pendidikan adalah absensi yang baik,
Jangan sampai dihapus, hendaknya ditingkatkan
Jangan sampai dihapus, hendaknya ditingkatkan
Agar para guru bisa mencapai hidup yang lebih layak
Semoga kita dapat menjalankan kewajiban dan tanggungjawab kita dengan sebaik- baiknya
Menurut saya TPG adalah bentuk kesejahteraan guru mengingat gaji guru di Indonesia sangatlah rendah di banding dengan negara lain .. Seharusnya jangan di putus atau dihentikan.. Jadi dengan adanya TPG guru lebih sejahtera sedikit.,
Kalau tunjangan guru dicabut, maka semua tunjangan juga dicabut biar adil
setuju !!
Ada juga guru guru yg banyak tdk menganar kasih sama siswa kemydian siswanya belajar semdiri guru dlu dengan sekarang beda sekaramg semakin di berikan sertifikasi yg ada siswanya pada bodok orang tua mereka 5g susah mash aja dirumah di ajar orang tua dimana letak tangging jawab tetima serifikasi. Sertifikasi membuat giru semakin malas
Supaya berkah disiplinlah wahai guru yg bersertifikasi agar tdk menjadi kesenjangan sosial
Semoga saja kebijakan yang di ambil oleh yang berwenang merupakan kebijakan yang membantu kesejahteraan guru… Tpg jangan di cabut bila perlu tambahkan jangan hanya gaji pokok saja yang di bayar.. tambahkan juga tunjangannya…….
Seharusnya guru itu pahlawan penuh tanda jasa,…bukannya pahlawan tanpa tanda jasa…itu judul yg dipakai orla-orba dah basi…
Anak anak hanya di berikan modul lalu belajar sendiri banyak orang tua yg mengeluh karena banyak anak anak yg bodoh padahal guru di berikan sertifikasi tujuan sertifikasi untuk guru agar anak anak didik jadi pintar guru guru sekarang dengan guru guru dlu beda kalu guru guru dlu benar benar ihlas mengajar bkn karena sertifikasi kalau guru guru sekarang lebih mengejar sertifikasi dibanding memperhatikan pendidikan anak siswa mereka di sekolah mungkin terlalu besar sertifikasi sehingga membuat guru guru terlena lebih baik di kurangi biar perhatian kepada siswa lebih fokus
Salah besar itu mengejar sertifikasi,mengejar ADM berubah 2 selalu,,,bnyak ADM yg hrs di persiapkan,,km setiap hari ngajarin anak2 yg blm bisa baca dan menulis selalu aja gk biasa2 sementara ortunya gk perduli tentang belajar anak,jd jngn salah ngomong guru sertifikasi mengajar seenaknya,,coba turun ke lapangan liat kenyataannya, lg pula sekolah nya daerah mn,dan lingkungan nya yg bagaimana, br bisa d katakan seperti itu
Kalau masalah keberhasilan anak tanggung jawab Guru dan Orang Tua, keberhasilan anak terletak pada ketiganya anak, guru dan orang tua jadi jangan salahkan gurunya saja orang tuanya juga salah kalau anaknya tidak berhasil
Betul sekali, keberhasilan pendidikan anak menjadi tanggung jawab anak , orang tua dan guru, karena banyak orang tua yang selalu sibuk dengan karirnya, akhirnya urusan pendidikan diserahkan kepada pihak sekolah, ini salah besar…..
menurut kami izin sumbangsih pemikiran klo tpg itu baiknya untuk guru honor aja karena untuk pemerataan guru ,yang pns g usah k
arena sudah ada tunjangan lauk pauk ada tunjangan kelebihan mengajar…adapun guru honor kurang dari umr apalagi sudah ngajarnya lama serti g dapet inpasing apalagi mohon pertimbangannya …terimakasih semoga bermanfaat untuk semuanya …semangat kawan guru adalah tombak peradaban negara
TPG kl dihapus mungkin ada sebagian guru yg stress, Krn sebagian guru baik swasta atau PNS sdh menjaminkan SK/gaji pokonya di bank. Dan hidup tiap bulannya mengandalkan dari TPG yg cairnya kadang tidak menentu…
sebaik berikan khabar baik buat guru karena dengan adanya aturan baru itu membuat berdebar debar bikin penyakit apakah bapak mau di gitiuin ntar akan kembali kepada yang awal bicara….guru itu di gugu fan ditiru selain itu guru itu mental baja…..bagaikan kopi dan gula …bila baik cara memberi gula kod kopi maka kopinya yang di puji bukan gulanya bila jelek gulanya yang dcwrca…begitupun guru bila pesera didik sukses dan berhasil bukan guru yamg dipuji tapi bila peserta gagal dan kurang berhasil maka yang di maki gurunya….padahal guru itu selain mendidik membimbing juga harus membuat administrasi dengan setumpuk tugas…padahal sudah kurikulum merdeka…semoga ada peerubahan untuk semuanya pihak yang terkait dan lebih bijaksana…
Guru direpotkan dgn sejumlah administrasi utk memperoleh Sertifikasi,blm lagi disibukkan dgn Zoom di saat PBM berlangsung,sepertinya cara mengelola Guru dan cara merepotkan Kegiatan Guru ini yg sdh kebablasan shg SDM yg mereka persiapkan utk anak2 Bangsa semakin jauh dari harapan UU Sisdiknas,apalagi sampai mengancam-ngancam Hak Sertifikasi Guru akan dihapus..ini Negara kayaknya semakin aneh..
Saya bukan seorang guru, tapi ketika melihat kondisi arus bawah sangat perlu melakukan evaluasi
Kenapa guru yg selalu di jadikan ajang ini itu sedangkan asn yg lain sepi sepi saja? Ingat…!!! Anda bisa pandai jadi pejabat itu hasil didikan guru guru anda.
Hahahaha,,, mau hilang atau bertambah bukan urusan kita. Karena sudah diatur dalam undang-undang, kalau memang hilang,, berarti tidak ada rezeki kita disitu, barangkali diganti yang lebih baik lagi 😁😁😁 tetap semangat mengajar memberikan yang terbaik buat peserta didik.masalah gaji,, Allah akan mencukupi rezeki kita
MasyaaAllah luar biasa gurunya, inilah yang benar2 layak jadi panutan
Saya setuju TPG dihapus karena untuk dapat tpg harus uantri lama, harus PPG, syaratnya ribet. Lebih baik diganti tukin seperti pegawai pusat lainnya
Jaman sekarang banyak guru tidak fokus pada tugasnya mengajar siswa, pagi datang absen ngasi tugas siswa gurunya keluyuran ngurus bisnis lain selanjutnya sore balik untuk absen dan pulang, mau contoh bila perlu nanti saya tunjukan . Sebagai manusia kalau nggak tahu bersyukur berapapun pendapatan ( pendapatan lain dari gaji lho ) tdk akan pernah cukup.s
Saya setuju dengan pencabutan dana sertifikasi karena banyak guru yang terima dana sertifikasi yang tidak memenuhi saryat kualifikasi pendidikan… 🙏
Maaf bu lina nugroho…klo mau tambah penghasilan ikut ppg bu..biar ibu tau gmn rasa nya ..pikiran tenaga serta waktu yg dibutuhkan
Sangat tdk mudah bu untuk lulus dlm ppg.
Air mata sering jatuh bu saat dikejar tugas yg hrs tepat waktu
Benar itu bu, utk mendapatkan sertifikat pendidik itu penuh perjuangan, jd jgn sampai di hapus.
Halo ko gugru di obrak Abrik memangnya sekarang ada penyakit baru kopit impormasi
Ini diskusi tapi kelihatanya sama” tidak begitu paham tentang pendidikan di level bawah yg sesungguhnya
Allah sayang sama kalian, dan akan mencukupi rezeki kalian, kalian sebagai pendidik akan sehat selalu bersama dg anak2 yg perlu kalian tuntun untuk bisa sukses dan membangun negeri tercinta. Jangan dirisaukan hanya karena urusan tunjangan yg di negara kita sangat kecil sekali untuk seseorang yg hrs berdiri didepan mencerdaskan anak bangsa, menghapus kebodohan. Klo sebagian guru ada yg bersikap ogah ogahan itu hanyalah oknum saya yakin 90% guru bertanggung jawab atas pendidikan putra/putri bangsa, krn profesi adalah sebuah pilihan yg lahir dari dlm hati yg memunculkan keikhlasan. Dan jangan anda skrg yg telah pandai menilai… Menilai guru mendidik dg tdk becus… Tdk layak. Anda seperti kacang yg lupa akan kulitnya…Hargailah mereka. Banggalah insan pendidikan dimanapun.. Andalah yg berguna bagi kami semuanya. Semangat guru guru Indonesia.
Nakes dapat apa ??? Sekolah mahal .mau s1 sj susah minta ampun
Semoga para guru rela eklas karena guru juga PNS, pegawai kantor juga PNS tak dpt tambahan,tolong guru guru diam bersyukur masih diberikan tunjangan lainya.
Sesungguhnya moralitas kerja yg ada membantu membangun kesadaran akan makna dan nilai kerja guru, maka dia akan mengutamakannya lenih tinggi dari sekedar mematuhi aturan yg ada. ( tahap perkembangan moral Kholberg)