Tantangan Budaya! Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya Menghidupkan Nilai Luhur Pancasila
Pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menekankan pentingnya mewariskan semangat gotong royong kepada generasi penerus bangsa. Menurutnya, semangat gotong royong ini menjadi landasan penting dalam upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengintegrasikan nilai-nilai luhur Pancasila ke dalam Gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya.
Mendikbudristek Mendorong Warisan Semangat Gotong Royong
Nadiem menjelaskan, melalui pembelajaran berbasis proyek, mereka berupaya mendorong peserta didik agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar lima butir Pancasila yang menjadi landasan negara tidak hanya di hafal semata, tetapi juga dapat di aplikasikan sebagai panduan dalam perilaku yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Penyesuaian Angka Kredit Konvensional ke Integrasi SE Dirjen GTK
Pancasila sebagai Landasan Transformasi dalam Pendidikan
Lebih lanjut, Mendikbudristek menyatakan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah saat yang tepat untuk memastikan kelangsungan Gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya. Ia juga menekankan perlunya memperluas manfaat dari perubahan dan meningkatkan dampak yang telah dicapai.
Nadiem berpendapat bahwa Gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya adalah upaya penting dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam empat tahun terakhir, seluruh ekosistem pendidikan dan kebudayaan Indonesia telah bergerak bersama-sama dan mencapai perubahan yang signifikan di kedua bidang tersebut.
Baca juga : Kemendikbudristek Mendorong Sekolah Sehat dalam Gerakan Merdeka Belajar
Dampak Positif di Seluruh Elemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dampak dari gerakan ini telah di rasakan oleh berbagai pihak, termasuk peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, seniman, pelaku budaya, serta satuan pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, dan berbagai komunitas di seluruh Indonesia.
Nadiem juga menyoroti Kurikulum Merdeka yang telah di terapkan di lebih dari 13 ribu satuan pendidikan, yang di dukung oleh Asesmen Nasional (AN) dan Rapor Pendidikan. Ini memberikan kebebasan dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah memberikan pengalaman belajar yang berharga di luar lingkungan kampus bagi lebih dari 460 ribu mahasiswa.
Baca juga : Projek P5 Kewirausahaan Digital Berbasis Affiliasi
Kolaborasi dan Inovasi dalam Penciptaan Ruang Budaya
Menteri Nadiem meyakini bahwa kemajuan suatu negara di tentukan oleh sejauh mana budaya bangsa dapat memberdayakan masyarakatnya. Dengan terobosan seperti Kanal Indonesiana.TV dan Dana Indonesiana, mereka menciptakan lebih banyak ruang bagi budaya dengan pendekatan yang kolaboratif dan inovatif.
Selain itu, bantuan untuk penguatan komunitas sastra yang di perkenalkan tahun ini juga memberikan manfaat kepada banyak komunitas literasi dan sastra di Indonesia. Semua ini merupakan hasil dari kerjasama dan kolaborasi, serta komitmen untuk menciptakan perubahan.
Mengakhiri pidatonya, Nadiem mengajak semua pihak untuk bersatu dan bergerak bersama dalam mewujudkan visi besar Indonesia Maju. Ia mengucapkan Selamat Hari Kesaktian Pancasila kepada semua warga negara.
Baca juga : 5 Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar