Tanda-Tanda Kamu Cocok Menjadi Guru – Menjadi guru pada dasarnya bukanlah profesi yang mudah. Guru memiliki tanggungjawab besar untuk dapat mencerdaskan akal dan spiritual para peserta didik, yang akan melanjutkan tongkat estafet kehidupan bermasyarakat di masa mendatang.
Dengan tanggungjawab yang besar, banyak orang yang lebih memiliki profesi lain selain menjadi guru.
Namun di satu sisi yang berbeda, menjadi guru bisa menjadi profesi yang menyenangkan bagi sebagian orang yang lain. Mereka yang bahagia menjadi guru biasanya tergerak untuk dapat berkontribusi dalam membangun tatanan Masyarakat yang lebih baik.
baca juga : guru-guru inspiratif dalam film bertemakan pendidikan
Selain itu, mereka juga sebanarnya sudah paham akan tanggungjawab besar serta risiko-risiko yang akan mereka hadapi saat menjadi guru, namun mereka memilih untuk terus maju dan siap untuk menghadapi semua itu.
Oleh karena itu, tidak semua orang (sebenarnya) cocok menjadi guru. Profesi guru membutuhkan orang-orang pilihan yang paham tentang keprofesiannya dan siap menghadapi segala risiko dalam menjalankan profesinya.
Menurut Ryan Okta Pratama (salah satu influencer dalam bidang Pendidikan), terdapat 4 tanda bahwa kamu cocok menjadi guru.
1. Siap Mendapat Penilalian secara 360 derajat, dalam 24 Jam Sehari
Selama guru mengajar di hadapan para siswa, jangan berharap mereka hanya akan menyerap materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Namun, mereka juga akan menyerap dan menilai perkataan, tindakan, pakaian bahkan sampai pada kedisiplinan guru yang sedang berada di hadapan mereka.
Hal itu juga berlaku bahkan saat sedang di luar jam sekolah. Seorang guru harus selalu siap mendapat penilaian baik dari siswa maupun orang tua siswa, kapan pun dan di mana pun.
Kalau kamu adalah pribadi yang siap mendapat penilaian dalam 24 jam sehari, maka kamu cocok menjadi guru,
“We teach who we are.” (Parker Palmer)
2. Mau untuk Fokus Mengejar Kekekalan, bukan Jabatan
Jika kamu bekerja di dalam sebuah Perusahaan, biasanya mereka Perusahaan tersebut menyediakan jenjang karir dengan tingkatan jenjang yang begitu beragam.
Contohnya sebuah pekerjaan di Perusahaan dalam bidang yang sifatnya administrative, di sana memiliki jenjang karir seperti berikut : Staf Administratif → Asisten Eksekutif → Office Manager → Manajer HRD → Direktur HRD.
Sedangkan sebagai guru, jenjang karir ke depan hanya ada dua, yaitu: Wakil Kepala Sekolah (Waka) dan Kepala Sekolah.
Seorang guru harus memahami, bahwa pengaruh baik yang bisa ditularkan kepada para siswa jauh lebih penting daripada posisi.
Kalau kamu mau untuk mengejar kekekalan dan bukan jabatan, maka kamu cocok menjadi guru.
“A teacher affects eternity; he can never tell where his influence stops.” (Henry B. Adams)
3. Merasa Bahagia saat Membuat Sesuatu yang Sulit Menjadi Mudah
Seorang guru memiliki banyak beban materi yang harus diajarkan kepada para siswa. Tidak jarang juga ditemukan, materi yang diajarkan adalah materi yang cukup rumit.
Namun jika kamu bisa mengatakan, “Ini memang rumit, tapi kalau kalian fokus di permasalahan ini, maka kamu bisa menyelesaikan soal-soal ini.” Atau “Dari rumitnya materi ini, kamu sebenarnya bisa merangkumnya pada poin-poin saja, agar kalian bisa belajar lebih mudah.
Ya, jika kamu adalah pribadi yang dapat membuat mudah suatu permasalahan, maka kamu cocok menjadi guru.
“If you can’t explain it to a six years old, you don’t understand it yourself.” (Albert Einstein)
4. Pribadi Yang Sabar
Saat seorang guru sedang mengajar, tidak jarang menemukan siswa-siswa yang lupa dengan materi-materi yang sudah dijelaskan di saat sebelumnya.
Nah, seorang guru tentu saja harus tetap sabar dan kembali mengajarkannya.
Jika kamu adalah pribadi yang sabar, maka kamu cocok menjadi guru.
Pendidikan adalah sarana penyampaian ide sebagai bahan ajar berdasarkan kurikulum dan metode pengajaran yg disebut kompetensi tendik. Olehnya itu dibukalah sekolah2 kejuruan berbasis pendidikan untuk pemenuhan kualifikasi mengajar di atas
SUDAH SAYA LAKUKAN :
1. SISWA ADALAH BOZ SAYA
2. KEBAHAGIAAN SISWA ADALAH TUJUAN
3. BEKERJA SAMA DENGAN SISWA UNTUK MENCAPAI TARGET PERUBAHAN SISWA, BUKAN MENDIKTE SISWA SUPAYA MENJADI SESEORANG.
4. TIDAK PERNAH MENTARGET SEBAGAI WAKA APALAGI KEPALA SEKOLAH, KARENA IKLIM DI TEMPAT KERJA TIDAK MEMUNGKINKAN
5. MEMBANTU SISWA UNTUK MEMPERINGAN BEBAN PERMASALAHAN, BUKAN.MENGHAKIMI, TIDAK MENCARI KESALAHAN, TETAPI MEMPELAJARI BERSAMA PERMASALAHAN SISWA UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI PERMASALAHAN
6. BEKERJA SAMA DENGAN ORANG TUA UNTUK MEMBANTU TUMBUH KEMBANG SISWA SECARA OPTIMAL
7. BEKERJA SAMA DENGAN GURU, KARYAWAN, DAN KEPALA SEKOLAH UNTUK MEMBANTU PERMASALAHAN SISWA DI BIDANG AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
8. SELALU BERUSAHA BELAJAR UNTUK MENGIKUTI TUNTUTAN KEBUTUHAN SISWA DARI MASA KE MASA
9. TETAP MEMPERTAHANKAN NILAI – NILAI PANCASILA DALAM.PROSES PENDIDIKAN
1O. TETAP MELAKUKAN KEBAIKAN DAN KEBENARAN DI JALAN TUHAN, WALAU SENDIRI SEBAGAI UMAT YESUS KRISTUS.
SAYA BERTAHAN MENJADI GURU, KARENA SAYA MERASA MASIH DIBUTUHKAN OLEH SISWA. BILA SISWA MENUNJUKKAN GEJALA SUDAH TIDAK BUTUH SAYA, SAYA HARUS TAHU DIRI DAN SIAP MENGUNDURKAN DIRI DARI PADA MENJADI PERUSAK.MENTAL ANAK BANGSA.