Metode Pembelajaran STEM: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya 

STEM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics, yang merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan empat bidang tersebut: sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Diperlukan metode pembelajaran bagi siswa yang tidak hanya mengembangkan kemampuan berpikir kritis, tetapi juga menerapkan analisis dan kolaborasi.

Siswa akan menggabungkan proses dan konsep ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam konteks dunia nyata, yang mendorong pengembangan keterampilan dan kompetensi untuk belajar di sekolah, berkarier, dan menjalani kehidupan profesional.

Baca Juga: Materi Seleksi PPPK 2024. Ada Tes Kompetensi apa Saja?

Gambaran tersebut dikenal sebagai metode pembelajaran STEM, yang mengintegrasikan pilar ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika dalam proses pembelajarannya.

Definisi

STEM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics, yang merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan empat subjek tersebut: sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Ke empat bidang ini membuat pengetahuan menjadi lebih bermakna ketika diintegrasikan dalam proses pembelajaran (Torlakson, 2014).

Pendekatan pembelajaran tersebut berfokus pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari, menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam pendekatan interdisipliner.

Baca Juga: Guru PAI Merapat! PPG Guru PAI 2024 Akan Dimulai Akhir Juni

Jenis Metode Pembelajaran STEM yang beragam:

1. Pembelajaran Berbasis Masalah

Metode ini menghadirkan siswa dalam situasi yang melibatkan masalah nyata yang membutuhkan penerapan konsep STEM untuk mencari solusi yang inovatif dan efektif.

2. Pembelajaran Berbasis Proyek 

Siswa terlibat dalam proyek yang menuntut mereka untuk menerapkan konsep-konsep STEM guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Mereka bekerja dalam tim untuk merencanakan, merancang, dan melaksanakan proyek yang melibatkan penelitian mendalam, pengembangan prototipe, dan presentasi hasil.

3. Pembelajaran Berbasis Penyelidikan 

Metode ini mendorong siswa untuk aktif bertanya, menyelidiki fenomena, serta menemukan konsep-konsep STEM melalui eksperimen, penelitian, dan refleksi.

Metode ini berfokus pada pengembangan pemikiran kritis dan keterampilan penelitian, membantu siswa memahami konsep secara mendalam.

4. Pembelajaran Berbasis Permainan

Metode ini menggunakan permainan dan simulasi interaktif untuk mengajarkan konsep-konsep STEM secara menyenangkan dan menarik.

Siswa terlibat dalam tantangan permainan yang merangsang pemecahan masalah, kerjasama tim, dan penerapan konsep ilmiah dalam konteks yang menyenangkan dan menarik.

Baca Juga: Kabar Baik! Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan II Tahun 2024 Mulai Cair

5. Pembelajaran Berbasis Digital 

Metode ini memanfaatkan teknologi digital seperti perangkat lunak, aplikasi, atau simulasi untuk menyampaikan konsep STEM secara visual dan interaktif.

Dengan cara ini, siswa dapat lebih terlibat dalam pembelajaran dan mendapatkan akses yang lebih luas terhadap materi yang diajarkan.

6. Pembelajaran Kolaboratif 

Siswa diajak bekerja sama dalam kelompok untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Metode ini membantu mengembangkan keterampilan sosial, kerjasama tim, dan pemahaman bersama dalam konteks pembelajaran STEM.

7. Pembelajaran Praktis 

Metode ini melibatkan kegiatan praktis seperti eksperimen, percobaan, atau pembuatan prototipe untuk membantu siswa memahami dan menerapkan konsep-konsep STEM secara langsung.

Pengalaman praktis ini tidak hanya membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan situasi dunia nyata.

Baca Juga: Kabar Baik! Ternyada Ada Dampak Positif Penundaan PPG Daljab 2024

Manfaat Metode Pembelajaran STEM

1. Meningkatkan Keterampilan

Metode STEM melibatkan siswa dalam pemecahan masalah, analisis, kerja tim, dan diskusi.

Ini membantu mengasah keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, kerja tim, dan komunikasi—semua keterampilan penting dalam dunia profesional.

2. Motivasi Anak

Metode STEM menyediakan pengalaman belajar yang menarik dan relevan, membuat proses belajar menjadi lebih bermakna bagi anak-anak.

Dengan menghubungkan pembelajaran ke konteks dunia nyata dan memberikan kesempatan untuk menciptakan, mengeksplorasi, dan menemukan solusi, metode ini dapat memotivasi anak-anak untuk belajar dan mengembangkan minat mereka.

3. Evaluasi Diri

Metode STEM memungkinkan siswa menilai kemajuan mereka sendiri melalui tugas-tugas berbasis proyek atau pemecahan masalah.

Ini memberikan umpan balik langsung dan membantu siswa meningkatkan keterampilan serta pemahaman mereka.

4. Pembelajaran yang menyenangkan

Dengan mengintegrasikan unsur seni seperti pembuatan model atau desain kreatif, pembelajaran STEM menjadi lebih menyenangkan dan menarik.

Pendekatan ini tidak hanya menciptakan suasana belajar yang positif tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dan mendorong kreativitas mereka dalam menghadapi tantangan STEM.

5. Lima Pilar Penting

Metode STEM menekankan lima pilar penting: kolaborasi, pembentukan karakter, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas.

Kolaborasi memperkuat keterampilan sosial dan kerja tim. Pembentukan karakter yang menanamkan nilai-nilai etika dan tanggung jawab.

Komunikasi penting untuk berbagi ide dan pemecahan masalah. Berpikir kritis diperlukan untuk menganalisis informasi.

Kesimpulannya

Penerapan STEM dalam pembelajaran mendorong siswa untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi, serta mengasah keterampilan kognitif, manipulatif, dan afektif mereka (Kapila, 2014).

Melalui metode tersebut, siswa dapat mengembangkan keterampilan penting, merasa termotivasi dalam pembelajaran, melakukan evaluasi diri, menikmati proses belajar yang menyenangkan.

Dan siswa juga mampu membangun dasar yang kuat dalam lima pilar penting untuk sukses di kehidupan sehari-hari.