Perencanaan Pengelolaan Kinerja Guru (PKG) tanpa Abai dalam Mendampingi Murid Belajar

Pengelolaan Kinerja Guru (PKG) adalah suatu proses yang digunakan untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi kinerja guru.

Dalam konteks aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang digunakan di Indonesia, perencanaan ini bertujuan untuk membantu guru mengembangkan kompetensinya sekaligus memastikan bahwa siswa mendapat pendampingan yang optimal dalam proses belajar.

Pada bulan Juli, sudah memasuki jadwal untuk pengisian PKG Periode kedua.

baca juga : Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar (PMM) Membantu untuk Apa? Begini Cara Kerjanya!

Pengolahan Kinerja Periode 2

Memulai dari Kepala Sekolah

Proses PKG periode kedua harus dimulai oleh Kepala Sekolah. Ini merupakan langkah awal yang penting karena Kepala Sekolah berperan sebagai pengarah dan pengawas utama dalam proses pengolahan kinerja ini.

Meski demikian, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak sekolah belum menyelesaikan PKG tahap satu. Hal ini tidak menjadi penghalang untuk memulai tahap kedua.

Kepala Sekolah tetap dapat memulai PKG tahap kedua sambil memastikan bahwa penyelesaian tahap satu terus berlangsung.

Kepala Sekolah tetap dapat memulai pengolahan kinerja tahap kedua sambil memastikan bahwa penyelesaian tahap satu terus berlangsung.

Tahapan dan Penyesuaian PKG

Pada periode kedua ini, ada beberapa penyesuaian yang perlu diperhatikan, terutama terkait pengguna dalam masa transisi pengolahan kinerja di PMM (Platform Merdeka Mengajar). Beberapa penyesuaian tersebut meliputi:

• Guru ASN dengan Tugas Tambahan: Guru ASN yang mendapatkan penugasan sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah harus mengelola SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) sebagai guru dan SK kinerja yang dikeluarkan oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara). Ini berarti mereka harus menyeimbangkan dua peran dengan tanggung jawab yang berbeda.
• Pegawai ASN di Luar Kemdikbud: Pegawai ASN yang tidak berada di bawah naungan Kemdikbud tetap harus melakukan pengolahan KJA (Kegiatan Jabatan Akademik) di PMM jika data mereka ada di Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
• Penyesuaian untuk PNS Guru Depag: PNS guru di bawah Kementerian Agama tetap melakukan pengolahan kinerja dengan menyesuaikan ketentuan yang berlaku di tahap kedua, meskipun ada pertanyaan dan kendala di tahap satu.

baca juga : 177 Daerah Sudah Cairkan Tunjangan Profesi Guru / TPG Triwulan II 2024

Praktik Kinerja dan Perilaku Kerja

PKG tidak hanya fokus pada praktik kinerja, tetapi juga perilaku kerja.

Keduanya harus berjalan beriringan untuk mencapai hasil yang maksimal. Di banyak kasus, guru lebih berfokus pada praktik kinerja dan mengabaikan perilaku kerja, padahal keduanya sama pentingnya.

• Praktik Kinerja: Melibatkan implementasi kegiatan pengajaran dan tugas-tugas lainnya sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
• Perilaku Kerja: Berfokus pada bagaimana guru menjalankan tugasnya, termasuk etika, kedisiplinan, dan kerjasama dengan rekan sejawat.

Observasi dan Supervisi

Terdapat perbedaan antara observasi dan supervisi yang perlu dipahami:

• Observasi: Dilakukan untuk melihat bagaimana guru melaksanakan elemen atau indikator yang telah dipilih dalam perencanaan kinerja. Ini lebih bersifat memantau dan memberi masukan.
• Supervisi: Biasanya lebih formal dan terstruktur, bertujuan untuk menilai secara keseluruhan performa guru dalam jangka waktu tertentu.

Proses Pengolahan Kinerja Guru (PKG)

Proses pengolahan kinerja untuk periode kedua melibatkan beberapa langkah kunci:

• Mulai Periode: Kepala Sekolah memulai periode dengan mengklik “Mulai Periode” di platform yang digunakan. Setelah itu, Kepala Sekolah perlu mengetik ulang kalimat konfirmasi untuk memulai pengolahan kinerja pada periode Juli-Desember.
• Periksa Perencanaan Guru: Guru yang telah melakukan perencanaan dan menyusun SKP akan muncul di laman Kepala Sekolah. Kepala Sekolah harus memeriksa dan menyetujui perencanaan tersebut untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Rencana Tindak Lanjut PKG

Setelah perencanaan disetujui, langkah berikutnya adalah melaksanakan rencana tindak lanjut, yang meliputi:

• Diskusi dengan Rekan Sejawat: Guru berdiskusi dengan rekan sejawat untuk mendapatkan masukan dan dukungan dalam melaksanakan rencana kerja.
• Pelatihan Mandiri di PMM: Guru mengikuti pelatihan mandiri di PMM yang relevan dengan dimensi yang dipilih dalam perencanaan. Ini membantu meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan.

Penyesuaian dan Laporan

Proses pengolahan kinerja memungkinkan adanya penyesuaian jika diperlukan:

• Penyesuaian Perencanaan: Jika ada perubahan atau penyesuaian yang perlu dilakukan, guru masih bisa melakukan perubahan pada perencanaan meskipun sudah disetujui.
• Laporan Kinerja: Guru diwajibkan membuat laporan kinerja yang menjadi tolak ukur bagi mereka dalam mengevaluasi pencapaian dan tantangan yang dihadapi. Laporan ini juga membantu dalam peningkatan kualitas pekerjaan, contohnya sebagai wali kelas. Laporan mencakup berbagai aspek seperti jumlah siswa, kegiatan siswa, dan implementasi perilaku kerja.

baca juga : Tunjangan Uang Makan PNS Tahun 2025. Berapa Besarannya?

Penekanan Utama PKG

• Memulai pengolahan kinerja periode kedua tanpa mengabaikan penyelesaian tahap satu.
• Memastikan semua proses dan penyesuaian dilakukan sesuai jadwal agar tidak menumpuk di akhir.
• Mengintegrasikan praktik kinerja dan perilaku kerja secara efektif.
• Observasi berfokus pada elemen yang telah dipilih dalam perencanaan, bukan supervisi.