Penyutradaraan film dokumenter – Pada saat ini pemerintah sedang begitu bersemangat menggerakkan literasi di Indonesia. Hal ini termotivasi oleh rendahnya minat baca bangsa Indonesia.
Berdasarkan studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Oleh karena itu, muncullah Gerakan Literasi Nasional. Gerakan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat membaca dan menulis dari seluruh elemen masyarakat, terutama dalam diri kalangan pelajar di tanah air.
Sebagai pendidik, saya sangat mendukung gerakan tersebut. Sebenarnya sebelum muncul istilah gerakan literasi, saya sudah membiasakan gerakan literasi terhadap peserta didik bimbingan pada mata pelajaran yang saya ampu, yaitu melalui Proses Penyutradaraan. Salah satunya penyutradaraan film dokumenter.
Sebenarnya sebelum muncul istilah gerakan literasi, saya sudah membiasakan gerakan literasi terhadap peserta didik bimbingan pada mata pelajaran yang saya ampu, yaitu melaliu Proses Penyutradaraan.
Proses Penyutradaraan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran tersebut, yaitu Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning).
Jika diaplikasikan di kelas, model pembelajaran ini sangat menunjang gerakan literasi peserta didik di sekolah. Saya coba jelaskan bagaimana hubungan antra proses penyutradaraan film dokumenter dengan bisa menunjang gerakan literasi peserta didik:
1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Peserta didik ditugaskan untuk melakukan riset mengenai topik yang akan diangkat pada film dokumenter yang akan mereka produksi. Selama satu minggu mereka melakukan riset.
Pertemuan pada minggu berikutnya mereka mempresentasikan hasil riset yang sudah dilakukan oleh masing-masing kelompok. Guru memberikan penilaian presentasi yang dilakukan. Selain itu, saya memberikan masukan-masukan untuk meminimalisir kendala-kendala pada saat shooting nanti.
2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan proyek dalam Mata Pelajaran Penyutradaraan berupa desain produksi dari karya yang akan diproduksi. Konsep desain produksi dibagi dalam tujuh divisi. Peserta didik membuat konsep sesuai divisi masing-masing. Selanjutnya, divisi manajemen produksi menyusun konsep semua divisi dalam bentuk desain produksi.
3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Dalam project film dokumenter, jadwal sudah termasuk ke dalam salah satu pembahasan dalam proposal. Jadwal ini merupakan lampiran pada divisi manajemen produksi.
Guru membuat jadwal besar. Setelah masing-masing kelompok melakukan breakdown naskah, kemudian menyusun jadwal jangka panjang, jangka pendek, jadwal shooting harian, dan jadwal detail shooting.
4. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi setiap proses.
Sesudah proposal tersusun, guru melakukan script conference untuk memeriksa konsep yang sudah dibuat oleh masing-masing divisi. Pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik agar konsep yang sudah dibuat dapat dipahami oleh guru. Guru mengoreksi konsep divisi yang dinilai masih memiliki kekurangan.
Setelah proposal disetujui, maka tahap selanjutnya adalah mengeksekusi konsep yang sudah dibuat.
Kegiatan ini berupa shooting atau pengambilan gambar. Peserta didik dituntut memiliki untuk bisa berkomunikasi dengan baik kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses shooting. Mereka juga dituntut untuk bisa bernegosiasi jika terdapat perubahan konsep atau hal lain yang terjadi saat shooting.
5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Pada setiap kegiatan yang dilakukan, guru memberikan penilaian. Form penilaian untuk masing-masing peserta didik per kegiatan sudah disiapkan. Penilaian bersifat individual atau kelompok. Penilaian dilakukan setelah screening karya masing-masing kelompok. Saya membandingkan kesesuaian konsep dengan hasil eksekusi.
6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)
Kegiatan ini adalah proses akhir pembelajaran. Saya membiasakan untuk melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dibuat.
Teknis pelaksanaanya, peserta didik diberikan kesempatan untuk menceritakan sekaligus mengevaluasi diri atas apa yang dikerjakan selama proses produksi. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik bisa mengeluarkan opini dengan bebas, maka diciptakan suasana diskusi.
—
Uraian panjang mengenai pelaksanaan project film dokumenter di atas menunjukkan cukup panjang jalan yang harus ditempuh oleh peserta didik saya untuk memproduksi film dokumenter.
Bukan bertujuan mempersulit peserta didik, tetapi saya berusaha menanamkan pemahaman bahwa memproduksi sebuah film dokumenter membutuhkan riset yang mendalam. Untuk melakukan riset dibutuhkan kemampuan literasi yang baik.
Artinya, di samping skill produksi film akan bertambah, produksi film dokumenter juga meningkatkan kemampuan literasi peserta didik SMK Broadcasting. Saya yakin mereka akan mencicipi manfaatnya satu saat nanti, mungkin saat magang atau mungkin saat mereka menjadi broadcaster yang sebenarnya.
sangan menginspiriasi , sehat selalu guru guru broadcast.ijin share untuk kami pelajari lebih dalam.
Alhamdulillah… hatur nuhun, Kang Korwil.
Mantab…sangat menginspirasi Bu..
Saya 100% setuju. Dalam tataran praktis industri film dan broadcasting hampir dipastikan literasi mutlak diperlukan utamanya di pra produksi.
Ijin share Bu, tulisan yang sangat baik dan menginspirasi.
Mangga, Kang… Alhamdulillah jika sepaham dan ada manfaat.
Luar biasa
Alhamdulillah
Tulisan yang menginspirasi.
Membukakan mata pedagogik seorang guru. Dibalik model pembelajaran yang diimplemenyasikan, budaya literasi tidak akan lepas meyertai.
——–
Saya suka. Literasi jadi jalan dalam setiap skenario pembelajaran. Supaya memberi dampak besar terhadap peningkatan literasi generasi yang terdidik dan terbaik. Selaras dengan slogan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
——-
Keep writing my friend.
Don’t stop to inspiring ours.
Alhamdulillah…hatur nuhun, pak Master… Mari kita kerjasama atuh yu..
Kolaborasi strategi pembelajaran dengan konten yang literat menghasilkan karya pendidikan yang sangat luar biasa. Karya bu LInda ini tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi pintar akan tetapi merubah pola pikir tentang kehidupan dan karier mereka.
Semangat terus bu Linda
Alhamdulillah… semoga ya.. aamiin…
Sepakat bahwa saat riset pengumpulan data referensi sebagai bahan dalam pembuatan film dokumenter tentunya para peserta didik akan melakukan literasi yang cukup dan sesuai dengan tema film dokumenter yang akan dibuat yang secara umum film dokumenter biasanya bersumber pada fakta peristiwa yang memang terjadi.
Keren ….
Terima komennya, bapak GPπ
Terima kasih komennya, Pak Anton GP.
Memang film dokumenter sarat dengan data dan fakta hasil literasiπ
Sangat inspiratif, sangat setuju, menambah wawasan serta membuka wawasan dan nuansa baru
Mantap,
pendekatan yang inovatif dan sangat relevan dalam mendukung Gerakan Literasi melalui proses penyutradaraan film dokumenter. Melalui Project Based Learning, meningkatkan kemampuan literasi siswa. Setiap tahap dalam penyutradaraan, mulai dari riset hingga evaluasi, secara sistematis dirancang untuk menumbuhkan minat baca, menulis, dan berpikir kritis.
Inspiring bun, bisa diimplementasikan langsung di kelas…
Nuhun bunda ππΌππΌππΌ
Literasi wajib agar tidak disorientasi, namun harus juga difikirkan industri nya, untuk apa atau untuk siapa kita produksi dukumenter… Mantab ini teh
Mantap Mbak, memberikan gambaran yang terstruktur dan menarik tentang bagaimana tahapan penyutradaraan film dokumenter sebagai sarana yang efektif untuk meningkatkan literasi peserta didik. Penulis berhasil menunjukkan bahwa setiap tahap dalam produksi film dokumenter, diawali dari riset hingga evaluasi, menuntut kemampuan literasi yang kuat. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek juga sangat relevan dalam konteks ini.
Kerenn b Linda, Literasi sangat diperlukan, apalagi dalam pembuatan film dokumenter, sehingga pengetahuan anak itu benar ada dasarnya, bekibar terus Kaka πππ₯°
Sangat mengisnpirasi bu
Terima kasih ibu Linda…Insya Allah ilmunya bermanfaat untuk anak2 kelak…Barakallah fii ilmiππ
Mantab….sangat menginspirasi..