Kecanduan Gadget, Kualitas Belajar Bikin Greget
Penggunaan gadget tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan gadget menjadi hal yang utama bagi mahasiswa di jenjang pendidikan tinggi karena mereka beralih ke pembelajaran daring selama masa pandemi covid−19.
Penggunaan gadget seharusnya difokuskan pada pendidikan, namun sayangnya, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar remaja yang rata-rata masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kecanduan menggunakan gadget untuk mengakses beberapa aplikasi yang disadari atau tidak membawa dampak yang negatif.
Dampak Negatif Kecanduan Gadget
Pada era modern ini, perkembangan teknologi terus berkembang, karena perkembangan teknologi akan berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin tinggi. Teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan memberikan nilai positif.
Namun, meskipun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif. Banyak teknologi canggih yang telah diciptakan, salah satunya adalah gadget perangkat teknologi yang saat ini berkembang pesat dan memiliki fungsi khusus, termasuk smartphone dan tablet.
Tidak mengherankan jika smartphone di era ini banyak digandrungi kalangan pelajar. Karena gadget di era sekarang sudah menjelma menjadi produk teknologi yang memukau untuk dimiliki, terutama smartphone dengan berbagai aplikasinya yang canggih dan memanjakan kesenangan, terutama pada anak-anak remaja.
Penggunaan gadget di kalangan anak-anak remaja, pada dasarnya ada berbagai macam tujuan, misalnya untuk mencari informasi atau hanya sekedar bermain game. Namun saat ini sebagian besar remaja yang notabene masih berstatus pelajar, tidak bisa mengontrol diri untuk menggunakan gadget itu sendiri. Dengan kata lain mereka sudah kecanduan gadget.
Kecanduan gadget justru telah memberikan dampak yang berbanding terbalik dari tugas utama mereka di sekolah. Frekuensi sering terlambatnya datang ke sekolah dan fokus belajar yang menurun menjadi indikator kontan, akibat kecanduan gadget yang sulit dikendalikan.
Sudah bukan rahasia lagi bagi para guru mendapati beberapa muridnya yang “tidak siap secara fisik” mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Walhasil apapun tujuan pembelajaran yang hendak disampaikan menjadi berlalu tanpa jejak.
Ditambah, masih minimnya literasi bermain media sosial yang dimiliki remaja pada saat ini. Hal tersebut dapat menimbulkan efek negatif dalam ranah pergaulan antar remaja.
Solusi Kecanduan Gadget
Tanpa bermaksud mengerdilkan upaya guru dalam mencerdaskan anak bangsa, kalau sudah berhadapan dengan situasi seperti itu, metode dan model pembelajaran sehebat apapun akan menjadi “tidak berkutik”.
Lalu bagaimana cara mengurai masalah-masalah tersebut?
Tentu saja cara yang pertama adalah guru harus menggandeng berbagai pihak yang paling bisa diandalkan, sebut saja para orang tua atau wali murid sebagai pihak yang memiliki paling banyak waktu dalam membimbing putra-putrinya. Kemudian cara yang utama dan paling utama adalah kita harus bersama-sama menanamkan pengertian kepada para remaja untuk lebih bijak dalam menggunakan gadget.
Sangat menginspirasi semoga saya juga bisa seperti pak bambang