Pengetahuan adalah suatu petunjuk untuk memahami dalam menghadapi kesulitan, sehingga dapat menemukan cara usaha memenuhi kebutuhan yang bersifat pokok seperti sandang, pangan, dan papan sebagai sarana melangsungkan kehidupan manusia.
Manusia yang dibekali akal pikiran, hati, dan kekuatan fisik untuk melakukan perubahan dibutuhkan proses yang alami bukan instan, karena teman, lingkungan, budaya setempat sangat berpengaruh terhadap revolusi karakter. Maka diperlukan asupan pengetahuan, bimbingan perilaku, ruh sosial dan spiritual yang orisinil ilahiyah murni sesuai konsep kebutuhan fitrah manusia yang terfilter dari noda-noda sistem hidup yang bertentangan dengan hakikat ilmu sesuai kebenaran yang hakiki.
Begitu pula anak peserta didik. Untuk memahami sesuatu dibutuhkan ilmu pengetahuan melalui proses pendidikan. Modal dasar pengetahuan anak peserta didik harus bisa membaca, menulis, dan berhitung sebagai target ketuntasan belajar tingkat SD. Konsep iqra’ sudah memberikan jawaban secara menyeluruh segala bidang.
Cara yang saya lakukan adalah menggunakan pendekatan emosional kejiwaan, keikhlasan, kasih sayang, sabar dan meniatkan setiap tugas mulia ini menjadikan amal salih yang bernilai ibadah sebagai bekal hidup kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagai penguat tentunya keberhasilan anak peserta didik ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam menyusun teori pembelajaran yaitu :
1. Pendekatan modifikasi tingkah laku.
2. Pendekatan psikologi kognitif.
3. Pendekatan kaidah belajar.
4. Pendekatan analisis tugas
5. Pendekatan psikologi humanistik.
Konsentrasi sesuai variabel terbatas, karena titik permasalahan utama adalah keragaman kejiwaan anak peserta didik, maka fokus pendekatan yang penulis pakai sebagai berikut:
1. Pendekatan modifikasi perilaku
Pendekatan modifikasi perilaku merupakan suatu upaya, proses atau tindakan untuk merubah perilaku dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar yang terujui secara sistematis untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif.
Adapun tujuan utama pendekatan modifikasi perilaku adalah agar orang tua dan pendidik dapat mengetahuai perilaku anak, baik perilaku positif (adaptif) maupun perilaku negatif atau menyimpang (maladaptif).
2. Pendekatan psikologi humanistik
Pendekatan psikologi humanistik adalah aliran muncul pada tahun 1940-an sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap pendekatan psikoanalisa dan bahavioristik. Teori ini berkembang pada tahun 1960-an, teorinya menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi diri, keunikan individu, dan hal-hal yang bersifat positif tentang manusia.
Berikut ini contoh mengaplikasikan teori belajar humanistik. Memperhatikan dan memberikan motivasi belajar pada anak peserta didik. Memberikan penjelasan kembali apabila ada anak paserta didik yang belum paham. Mampu memahami karekter dari setiap anak peserta didiknya.
Akhir artikel ini penulis memberikan motivasi kepada kelompok penggerak pendidikan menuju Indonesia emas 2045 sebuah pepatah. “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian“, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Ungkapan ini memberikan harapan, bahwa setiap aktivitas mulia ini apabila dilandasi dengan jiwa sebagai guru sejati pasti do’a anak didik selalu terinspirasi dalam mengenang perjuangan para guru.
Saya terinspirasi sekali.. mantap 🙏