Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar. Kemendikbudristek (Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi) memang meluncurkan Kurikulum Merdeka yang menjadi rangkaian Merdeka belajar. Sebelum peluncuran secara luas, sejak tahun ajaran 2021/2022, Kurikulum Merdeka memang hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) sebagai bagian dari pembelajaran pada era paradigma baru.
Kuikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan menerapkan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai cukup waktu dalam mendalami konsep maupun menguatkan kompetensi.
Baca Juga : Penerapan kurikulum merdeka di sekolah
Guru juga akan mempunyai keleluasaan dalam memilih apa saja perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa menyesuaikan dengan kebutuhan belajar serta minat peserta didik. Sama halnya pada tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan juga bebas memilih untuk mengimplementasikan kurikulum yang berdasar pada kesiapan lembaga masing-masing.
Berawal dari TK B, Kelas I, kelas IV, VII dan X. agar bisa mengukur kesiapan setiap satuan pendidikan, pemerintah sudah menyiapkan angket yang bisa membantu satuan pendidikan tersebut menilai tahap kesiapan dirinya untuk bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Berikut ini merupakan 3 keunggulan kurikulum merdeka belajar yang setiap warga dalam satuan pendidikan harus memahami:
Baca Juga : Bagaimana implementasi kurikulum merdeka?
Lebih Sederhana Serta Mendalam
Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang essensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada setiap fasenya. Proses pembelajaran akan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
Lebih Merdeka
Untuk peserta didik SMA, tidak ada lagi program peminatan. Sehingga tidak ada lagi kelas IPA, IPS maupun bahasa. Nantinya peserta didik bisa memilih mata pelajaran yang menjadi minat, bakat serta aspirasinya. Guru juga semestinya dapat mengajar sesuai dengan tahap capaian maupun perkembangan peserta didik. Sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran yang dapat dengan karakteristik setiap satuan pendidikan.
Baca Juga : Perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013
Lebih Interaktif dan Relevan
Pembelajaran yang melewati kegiatan proyek memang memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk bisa mengeksplorasi isu-isu terkini secara aktif. Seperti isu lingkungan, kesehatan ataupun lainnya yang bisa mendukung pengembangan karakter maupun kompetensi Profil Pelajar Pancasila.