Beberapa hari lalu saya tidak sengaja membaca sebuah artikel yang menarik dengan judul Karier Guru di “Tangan” Aplikasi. Tulisan yang sangat baik dari Kurniawan Adi Santoso pada kanal berita Detik menjelaskan seluk beluk dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang hadir sebagai salah satu inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia.
PMM dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan kemerdekaan lebih besar kepada guru dalam proses pembelajaran. Melalui tulisan tersebut saya merasa tertarik untuk menyampaikan sudut pandang lain terkait platform tersebut.
Sebagai seorang Guru, saya meyakini bahwa PMM pada dasarnya berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan peran guru sebagai fasilitator. PMM merupakan langkah maju yang signifikan. Namun, seperti setiap inovasi baru, platform ini memiliki sisi positif dan tantangan yang perlu diperhatikan agar tujuannya dapat tercapai secara optimal.
Potensi dan Kelebihan PMM
PMM menawarkan sejumlah keunggulan yang dapat mengubah lanskap pendidikan di Indonesia.
Pertama, platform ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik. Kebebasan ini memungkinkan guru untuk mengembangkan metode dan materi yang lebih relevan, kontekstual, dan sesuai dengan karakteristik siswa mereka.
Selain itu, PMM mendukung pengembangan kompetensi guru melalui berbagai fitur yang tersedia, seperti modul pembelajaran, evaluasi, dan pelatihan yang dapat diakses secara online. Dengan demikian, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembelajar yang terus-menerus meningkatkan kemampuannya.
PMM juga mendorong kolaborasi antara guru, baik di dalam sekolah maupun lintas wilayah, melalui komunitas daring yang memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik. Hal ini dapat menciptakan jaringan yang kuat di antara para pendidik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai daerah.
Tantangan dan Kebutuhan Monitoring Evaluasi
Namun, di balik potensi besar yang ditawarkan, PMM juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu mendapat perhatian serius. Salah satu isu utama adalah kesiapan dan kompetensi guru dalam mengadaptasi platform ini.
Meskipun PMM menyediakan berbagai sumber daya dan pelatihan, tidak semua guru memiliki akses yang memadai atau kemampuan teknis untuk memanfaatkannya secara optimal. Hal ini dapat menghambat implementasi PMM dan menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan di berbagai daerah.
Selain itu, keberhasilannya sangat tergantung pada dukungan infrastruktur yang memadai. Di beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil, akses internet yang terbatas dan fasilitas teknologi yang kurang memadai menjadi hambatan signifikan. Tanpa dukungan infrastruktur yang kuat, sulit bagi PMM untuk mencapai seluruh guru dan siswa di Indonesia.
Tantangan laten yang muncul ketika seluruh sarana dan prasarana tersedia adalah komitmen untuk menjaga kualitas. Pada kondisi yang lebih parah, PMM ini dapat menjadi “bumerang” dimana setiap guru berlomba-lomba memasukan kelengkapan adminstrasi tanpa memperhatikan esensi. Hal ini tentunya hanya akan membentuk pola-pola adminstrasi yang cenderung tidak berdampak baik bagi proses belajar mengajar.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah perbaikan dan evaluasi yang berkelanjutan. Monitoring dan evaluasi (Monev) harus menjadi bagian integral dari implementasi PMM, dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dan mencari solusi yang tepat.
Monev ini juga harus melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah, untuk memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Mengajak Semua Pihak untuk Berperan Aktif
Dalam konteks ini, penting untuk mengajak semua pihak yang terlibat dalam pendidikan untuk mendukung dan mengoptimalkan penggunaan PMM. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, harus diberikan dukungan penuh dalam mengimplementasikan platform ini.
Pelatihan yang berkelanjutan, akses terhadap sumber daya yang memadai, serta dukungan teknis yang mudah dijangkau, menjadi kunci keberhasilan PMM.
Pemerintah dan dinas pendidikan juga harus terus memantau perkembangan implementasi PMM dan siap melakukan intervensi jika diperlukan. Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak akan memastikan bahwa PMM dapat berjalan sesuai dengan harapan, memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan semangat untuk terus belajar dan berinovasi, mari kita bersama-sama wujudkan Platform Merdeka Mengajar sebagai alat yang efektif dalam mencapai pendidikan yang lebih baik, inklusif, dan merata di seluruh Indonesia.
-Fadian Utami
Terimakasih telah berbagi. Artikelnya sangat inspiratif, mudah2an dapat memberikan tambahan pencerahan bagi dunia pendidikan.
Lanjutan bu, semoga selalu menginspirasi guru-guru muda
Kereeen, setuju dengan tulisan ibu memang betul semua harus berperan dalam optimalisasi penggunaan PMM ini. Dan sekrang PMM menjadi salah satu penunjang untuk mengembangkan karir di dunia pendidikan.
Artikel yang memberikan opini menarik dan kupasan lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan PMM di mata guru secara personal. Inspiratif dan memotivasi kita sebagai guru untuk senantiasa mengevaluasi dan mengupgrade kemampuan diri.
Tulisan yang sangat menginspirasi dan memotivasi. Saya sangat sependapat dengan Ibu…Segala hal baru yang “memajukan pendidikan” perlu sinergitas banyak pihak. PMM merupakan salah satu media yang bisa meningkatkan kompetensi.guru sebagai aktor.utama dunia pendidikan. Semangat sukses, Bu! Antusias Ibu yang luar biasa berbagi melalui PMM dan sudah membuktikan banyak manfaatnya, semoga menular!
Kereeeeen bu….semangat terus, dan semoga semua sll terinspirasi untuk terus berkarya
Saya ucapkan Terima kasih Bu Hj Fadilah
PMM Mendorong Guru untuk lebih aktif menambah Pengetahuan
Paparannya bisa mengispirasi pembaca utk bisa aktif belajar melalui pmm sesuai dengan kesempatannya.
Semangat terus berkarya Bu..luar biasa menginsipirasi👍👍👍
Artikel ini dapat menjadi motivasi.buat orang bijak dan menginspirasi untuk mengembangkan pribadi bagi orang bijak. Mimpi orang bijak bukan untuk merubah dunia, tapi orang bijak memiliki misi mau merubah potensi dirinya
Sebuah pemaparan yang sangat bagus dan inspiratif. Apa yang disampaikan sangat lugas dan memang benar bahwa melalui PMM kita dapat belajar untuk mengembangkan potensi diri dan menambah wawasan. Luar biasa bu hajjah… 👍👍
Setuju dengan pendapat dan tulisan ibu Fadian Utami, bahwa belum semua daerah mudah mendapatkan akses internet, Tanpa dukungan infrastruktur yang kuat, sulit bagi PMM untuk sampai pada seluruh guru dan siswa di Indonesia.
Perubahan pola pikir guru sangat menentukan langkah kedepan dalam sebuah kebijakan. Semakin banyak literasi yg dilakukan, mengkaji kebijakan dengan hati terbuka dan mampu mengikuti alur berpikir akan semakin menambah pandangan guru dalam menyikapinya. Artinya, hal pertama adalah guru harus memiliki kesadaran berkelanjutan (awareness sustainability) dalam menyikapi suatu kebijakan dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang sesuai kondisi zaman.
Tulisan yang informatif dan sangat menginspirasi. Semoga dengan mengakses PMM para guru semakin meningkat kompetensinya.
Inspiratif dan kontekstual. Membuka pemahaman pembaca terutama guru mengenai urgensi dan perkembangan PMM sebagai salah satu pintu gerbang kurikulum merdeka sebagai kurikulum nasional.