Sebelum saya memaparkan lebih luas tentang masalah siswa di sekolah maupun bertemu dengan anak-anak remaja di luar sana, saya ingin menyapa semua para pembaca artikel ini. Halo, bapak-ibu guru, halo bapak-ibu guu BK!
Perkenalkan nama saya Lia Suryana dari SMP Negeri 10 Rupat Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Saya adalah Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) dan sekaligus menjabat sebagai kesiswaan disekolah.
A. Apa itu Guru BK?
Guru BK adalah para pendidik yang bertugas memberikan bantuan kepada siswa dalam aspek psikologis dan sosial. Mereka adalah sosok yang penting dalam sistem pendidikan karena mereka membantu siswa menghadapi berbagai tantangan, baik akademik maupun pribadi, dan memfasilitasi pengembangan keterampilan kehidupan yang penting.
B. Peranan Penting Guru BK
Seorang guru BK yang baik harus menjadi sosok yang penting dalam perkembangan siswa sekolah. Tak hanya dari segi akademis saja, namun mereka juga dapat membantu memengaruhi kondisi psikologis anak secara positif agar masa pendidikannya optimal.
Beberapa contoh peranan penting guru BK adalah sebagai berikut: Membantu Siswa Menentukan Tujuan Pendidikan, Menghadapi Tekanan Sekolah, Mengembangkan Strategi Belajar yang Efektif, Membantu Mengembangkan Keterampilan Sosial, Mengatasi Masalah Pribadi Siswa, Membantu Siswa dalam Pengambilan Keputusan dan lain-lain.
C. Pengertian Minat Belajar Siswa
Untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran, penting untuk memahami apa itu minat. Minat dapat didefinisikan sebagai sejauh mana seorang siswa tertarik atau terlibat dalam aktivitas tertentu.
Ini bukan hanya masalah apakah siswa menyukai mata pelajaran tersebut atau tidak. Sebaliknya, minat mencakup sikap, motivasi, dan keterlibatan siswa dengan materi.
Sedangkan minat belajar siswa adalah kecenderungan seorang peserta didik untuk melakukan kegiatan tertentu yang outputnya akan membuat mereka senang dan tertarik.
Pendidik harus mengenali minat belajar siswa untuk dapat menyediakan kurikulum yang tepat sesuai dengan minat siswa. Dengan mengoptimalkan minat belajar siswa, pendidik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa merupakan fondasi utama dalam pencapaian akademis yang baik. Namun, seringkali rendahnya minat belajar bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satunya adalah metode pengajaran yang tidak menarik. Sejumlah siswa dapat kehilangan minat mereka karena pengajaran yang monoton atau kurangnya interaktivitas dalam proses belajar-mengajar.
C. Langkah-langkah dalam Mengatasi Anak Kurang Minat dalam Belajar
mendukung anak agar terus maju dan berkembang memang tidaklah mudah, terlebih ketika anak sudah memasuki usia sekolah. Di usianya yang sudah mulai padat dengan kegiatannya, anak dituntut banyak belajar, terutama dalam hal akademis. Bisa dibilang fase ini cukup merepotkan banyak orang tua karena tidak semua anak memiliki rasa ingin tahu dan belajar yang antusias.
Bagi anak yang masuk dalam kategori ini, belajar bisa menjadi momok yang menyeramkan. Terlebih label ‘anak malas’ yang sadar atau tidak disematkan guru dan orang tua padanya, semakin menambah keengganan mereka untuk belajar.
Bahkan penelitian menemukan bahwa sejak kelas tiga SD, ketertarikan anak mempelajari hal baru mulai menurun. Hal ini bisa disebabkan karena semakin menurunnya fokus anak dan beban rapor yang membuat mereka merasa tertekan.
Di artikel kali ini kita akan membahas cara untuk meningkatkan minat belajar anak tanpa paksaan dari orang tua. Sehingga anak tidak berlarut-larut dalam masalah ini. Berikut ulasan selengkapnya:
1. Bagikan Passion Orangtua
Anda bisa berbagi tentang apa yang menjadi passion anda saat ini, misalnya olahraga, sains, seni, atau memasak, dimana hal ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak.
Jika anda suka menonton video atau membaca artikel tentang hal yang anda sukai, jangan ragu untuk menceritakannya kembali pada anak. Jelaskan secara sederhana dan ceritakan mengapa hal ini begitu menarik perhatian.
Percaya atau tidak, cara ini akan mendorong rasa ingin tahu anak karena mereka turut merasakan ketertarikan. Bahkan jika mereka belum memahami topik tersebut sepenuhnya. Hal ini juga dapat mengirim pesan pada anak, bahwa belajar tidak berakhir di masa kanak-kanak saja. Orang tua pun masih belajar hingga dewasa.
2. Perbanyak Buku di Rumah
Penelitian dari Universitas Harvard menemukan bahwa banyaknya buku dan kemudahan akses mendapatkannya dapat meningkatkan motivasi membaca anak.
Penelitian lain dari Departemen Pendidikan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pembaca yang paling cakap adalah anak-anak yang rumahnya dipenuhi berbagai jenis bacaan, seperti koran, majalah, buku dan ensiklopedia.
Untuk menumbuhkan kasih sayang anak terhadap bacaan, simpanlah buku-buku di tempat yang mudah dijangkau. Seperti di dekat meja dapur, samping tempat tidur, bahkan di dalam mobil.
Selain itu sisihkan waktu khusus untuk membaca bersama-sama setiap hari. Ajak anak diskusi setelahnya dan tanyakan kepadanya, apa yang menurutnya terjadi selanjutnya dari cerita yang dibacanya.
3. Bangun Minat Alami Anak
Jika anak anda melewati fase menyukai dinosaurus, ajak ia berkunjung ke museum sejarah alam, belilah model T-Rex yang dapat dimainkan bersama-sama atau perbanyak koleksi buku-buku tentang zaman prasejarah. Atau mungkin anak anda menyukai hal-hal tentang serangga, kereta api atau luar angkasa.
Jangan kecewa atau khawatir bila minatnya tak sama dengan anak-anak lainnya. Manfaatkan dan terus membangun ketertarikannya yang unik agar semangat belajarnya tetap hidup.
4. Jangan Menekan atau Memaksa Anak
Seorang profesor di bidang psikolog Richard Ryan, Ph.D., dari University of Rocher, New York, melakukan wawancara kepada ratusan orang tua. Hasilnya adalah anak-anak yang termotivasi belajar justru berasal dari orang tua yang tidak memberi target atau menekan anak-anaknya.
5. Bertanya dan Menjawab dengan Benar
Anak anda sedang dalam fase dimana ia punya banyak sekali pertanyaan yang diajukan setiap harinya. Sambutlah antusiasme ini dengan menanyakan pula pertanyaan-pertanyaan yang memicu minatnya untuk belajar. Anda bisa memulainya dengan menanyakan kesehariannya secara lebih spesifik.
Ketimbang hanya bertanya “Bagaimana harimu di sekolah hari ini?” Anda bisa memancingnya dengan pertanyaan, “Apakah kecambah yang kamu tanam di sekolah sudah muncul tunasnya?”
Jika suatu saat anak menanyakan suatu hal yang anda tak ketahui jawabannya, jangan ragu menjawab “Ibu tidak tahu, yuk kita cari tahu jawabannya bersama-sama”. Tak hanya mencari informasi, namun secara tidak langsung anda menunjukkan betapa menyenangkannya mempelajari hal-hal baru.
Kesimpulan
Guru BK memegang peran penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Mereka bukan hanya guru dalam pengertian akademik, tetapi juga mentor, penasihat, dan teman bagi siswa. Dengan menghargai dan memahami peran serta kemampuan yang harus dimiliki oleh guru BK, kita dapat memastikan bahwa siswa kita mendapatkan bimbingan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan positif.
Umumnya banyak orang tua hanya berorientasi pada hasil. Wajar jika anda ingin mempersiapkan anak untuk masa depannya. Tetapi, tanpa disadari mungkin Anda mendorongnya belajar terlalu banyak, terlalu cepat atau terlalu menekankan pada pencapaiannya. Jika tujuan Anda menumbuhkan minat belajar, sebaiknya taruhlah minat pada apa yang dilakukan anak daripada seberapa baik ia melakukanya. Konsisten terhadap minat adalah motivator belajar paling baik.