Berita terbaru dari dunia kepegawaian kembali menarik perhatian kita sore ini. Proses pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) menjadi perbincangan hangat yang masih dalam proses dan menghadapi beberapa tantangan. Pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K pada tahun ini menghadapi beberapa kendala. Proses ini masih dalam tahap evaluasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), yang merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pengangkatan tenaga honorer.
Menurut Drs. Haryomo Dwi Putranto, M. Hum., yang bertanggung jawab atas hal tersebut, masih ada beberapa instansi yang belum menyelesaikan validasi data atau rincian yang diperlukan untuk dimasukkan ke dalam aplikasi penerimaan tenaga honorer di database. Ini menjadi perhatian utama yang perlu ditangani secara serius, karena keseluruhan proses pengangkatan membutuhkan kejelasan dan ketepatan data.
Pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K pada tahun ini sangat dinantikan oleh calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Badan Kepegawaian Negara berencana untuk melaksanakan pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K melalui seleksi CASN 2024. Namun, proses ini tampaknya mengalami sedikit kesulitan atau keterlambatan.
Sebelumnya, Presiden telah mengumumkan bahwa untuk CASN 2024, akan dibuka sebanyak 2,3 juta formasi. Formasi P3K adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk memenuhi amanat Undang-Undang Aparatur Sipil Negara nomor 20 tahun 2023. Dalam undang-undang tersebut, diatur bahwa penataan tenaga honorer harus selesai pada Desember 2024. Ini berarti pemerintah memiliki waktu sekitar 7 bulan lagi untuk menyelesaikan proses tersebut.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, pemerintah telah merencanakan untuk membuka seleksi CASN 2024 dalam tiga periode, yang seharusnya dimulai pada akhir Maret. Namun, hingga saat ini, proses seleksi belum dibuka, yang mengindikasikan kemungkinan adanya keterlambatan. Namun, ada alasan yang mendasari keterlambatan ini.
Menurut KEMENPAN RB, beberapa alasan membuat CASN 2024 tertunda. Pertama, masih ada instansi yang melakukan penyesuaian jabatan. Kedua, terdapat keterlambatan dalam informasi terkait data non-ASN, baik dalam hal jumlah pegawai maupun kualifikasi tenaga honorer. Ketiga, terkait dengan kualifikasi pendidikan dan jabatan yang akan diajukan. Keempat, belum selesai pemakaran data peta jabatan oleh instansi pada layanan elektronik Sistem Informasi ASN Badan Kepegawaian Negara.
Saat ini, 602 instansi pemerintah telah merincikan data dalam sistem layanan perencanaan CASN BKN. Namun, masih ada instansi yang belum merincikan formasi, sedang merinci formasi, atau sedang dalam proses verifikasi formasi oleh BKN. Ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum proses seleksi dapat dimulai.
Namun, KEMENPAN RB menegaskan bahwa jika semua data telah diverifikasi, seleksi CASN 2024 akan segera dibuka. Menurut Anas, bulan Juni atau Juli diharapkan menjadi waktu dimulainya proses seleksi. Namun, hal ini akan tergantung pada seberapa cepat instansi menerima surat keputusan tentang penetapan kebutuhan ASN dan berkoordinasi dengan BKN untuk pengumuman lowongan formasi serta persiapan seleksi.
Dalam mengakhiri informasi ini, kami mengajak semua, termasuk guru dan tenaga honorer, untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi seleksi yang diperkirakan akan dilaksanakan dari bulan Juni hingga Juli mendatang. Kepatuhan pada proses seleksi dan kualitas data yang akurat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Proses pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K pada tahun ini mengalami keterlambatan karena beberapa alasan teknis, terutama terkait dengan validasi data dan kesiapan instansi terkait. Namun, pemerintah dan badan terkait berkomitmen untuk menyelesaikan proses ini dengan cepat dan tepat guna memenuhi amanat undang-undang. Semua pihak diharapkan dapat bersiap dengan baik untuk mengikuti proses seleksi yang akan segera dimulai.