Kualitas Pendidikan di suatu bangsa menjadi tolak ukur dari kemajuan bangsa itu sendiri, suatu bangsa yang besar, maju dan modern pasti memiliki kualitas pendidikan yang tinggi. Suatu program penelitian dunia yang mengkaji kualitas mutu pendidikan antara lain adalah PISA (Progran for International Student Assesment), penelitian ini mengevaluasi siswa yang berusia 15 tahun dalam disiplin ilmu matematika, membaca dan sains.
Indonesia adalah suatu Negara yang dapat dibilang sudah BERUMUR bila dianalogikan dengan umur manusia, 79 tahun telah berlalu dari Hari kemerdekaannya, Namun apa dapat dikata jika kita bertanya “dimana posisi kualitas pendidikan kita, dimata dunia?” Bila disandingkan dengan negara-negara yang ada di dunia ini, menurut hasil Penelitian PISA terbaru tahun 2022 yang melibatkan 81 negara, Indonesia menempati peringkat 13 besar dari bawah, tepatnya pada urutan ke 68 dari 81 negara yang ikut dalam assesment PISA tahun 2022.
Hal ini merefleksikan kualitas pendidikan di Indonesia, dari lepasnya belenggu penjajahan sampai di tahun 2023 belum ada yang dapat di banggakan dari kualitas pendidikan kita bangsa Indonesia. Lalu apa yang terjadi dengan dunia pendidikan kita? Suatu pertanyaan yang sederhana namun rumit untuk menemukan jawabannya.
Kajian demi kajian telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum demi kurikulum telah dilalui, bahkan sudah tidak asing lagi di telinga kita ada celotehan mengatakan GANTI MENTERI GANTI KURIKULUM. Namun apa yang diharapkan tidak kunjung datang, kulaiatas pendidikan bangsa kita masih tetap menempati peringkat bawah. Apa yang salah di negeri ini? Pertanyaan terus bergulir, namun jawaban selalu membuat kita pusing tujuh keliling.
Menurut hemat penulis, sistem peperintahan di Negeri ini perlu di evaluasi, KKN jalan terus, jabatan karier diinjak-injak, hukum dinodai. kebanggaan bangsa dengan kalimat NEGARA DEMOKRASI perlu dievaluasi. Telah terjadi penyimpangan arah dan tujuan dari Negara Demokrasi itu sendiri. Para pencari kerja terselubunglah yang menjadi carut marutnya pemerintahan ini.
Siapa itu? Bila kita sering mendengar nyanyian rakyat dari Iwan Fals, kita akan mengingat syair “wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur bila sidang soal rakyat.“ Kenapa wakil wakil rakyat kita disoroti menjadi tukang tidur bila sedang sidang? itu lah kualitas wakil rakyat kita yang mencerminkan pengangguran terlselubung, bukan orang orang yang berkualitas yang memikirkan negeri ini, namun kebanyakan adalah orang orang yang memaksakan kehendak untuk duduk di kursi yang seharusnya orang orang intelektual, pemikir dan humanis.
Menurut hemat penulis, lagi lagi mari kita tidak boleh saling menyalahkan. Kenapa demikian? Karena wakil rakyat yang ada di sana, adalah hasil dari PEMILU yang dikatakan berazas JURDIL (jujur kaya bedil orang ngapak bilang yang artinya jujur seperti senapan). Azas JURDIL yang menembak seperti senapan senapan yang digunakan dalam serangan fajar disaat detik detik PEMILU dilakukan. Namun sayangnya banyak dari masyarakat yang ditembak dengan peluru seharga Rp. 50.000,- mereka sudah sekarat bergelimpangan.
Lagi lagi menurut hemat penulis, mari kita segenap warga negara yang cinta negeri ini, penulis mengajak cintailah negeri ini, lakukan perubahan, jadilah agen perubahan, lakukan apa yang bisa anda lakukan, sesuai dengan kompetensi diri kita masing masing untuk Indonesia Maju, namun jangan jadi agen Pecundang, karena di Indonesia ini sudah penuh dengan agen pecundang.
Menarik tulisannya
Luar biasa👏🏻
Cukup aksi kecil tapi nyata
Pembahasan yang menarik, belum banyak yang seperti ini.
Menurut Pendapat saya, apa yang telah di tuliskan oleh Penulis dalam ” Misteri Kualitas Pendidikan di Indonesia ” adalah suatu pendapat yang realistis, yang menunjukkan adanya keprihatinan terhadap kualitas Pendidikan di Indonesia yang lama kelamaan dapat tergerus bila ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan yang lebih mengarah pada keuntungan pribadi dan sekelompok orang. Dan hal tersebut bukan saja merupakan keprihatinan penulis tetapi menjadi keprihatinan kita bersama yang bekerja dengan hati yang tulus ikhlas dan ingin memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Semoga segala harapan penulis maupun orang -orang yang peduli akan pentingnya arti pendidikan dapat benar-benar menjadi agen perubahan untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas.