Penerapan hari literasi sekolah dalam rangka Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Gerakan literasi sekolah merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat belajar membaca dan menulis. Gerakan ini wajib digalakkan untuk meningkatkan minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah.
Tujuan umum lain dari Gerakan litrasi sekolah adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti para peserta didik agar menjadi insan literat sepenjang hidup melalui ekosistem literasi. Gerakan ini juga bertujuan untuk menciptakan ekosistem literasi di sekolah.
Manfaat Gerakan literasi sekolah diantaranya, memperkaya pengerahuan kosa kata pada diri perseta didik. Gerakan ini juga dapat meningkatkan pemahaman mata Pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, gerakan literasi sekolah juga dapat dapat menambah informasi dan wawasan baru serta menimbulkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata.
Prinsip literasi sekolah merupakan pedoman mendasar Gerakan literasi sekolah. Perinsip literasi sekolah harus sesuai dengan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya. Dalam pelaksanaannya, gerakan literasi sekolah harus berimbang dengan berbagai jenis atau ragam teks, serta memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan peserta didik.
Pelaksanaan gerakan ini harus dijalankan secara berkelanjutan disertai kegiatan kecakapan dalam berkomunikasi secara lisan.
Literasi berkelanjutan adalah salah satu kegiatan literasi tidak hanya dilakukan sekali saja. Misalnya kegiatan literasi sekolah diadakan dalam seminggu satu kali. Sekolah menentukan hari dan menyusun kegiatan literasi dengan terstruktur sehingga peserta didik dapat mengukuti dengan baik. Dalam kegitan literasi harus ada variasi atau kegiatan literasi yang sifatnya menghibur para peserta literasi agar tidak menjemukkan.
Kegiatan kecakapan dalam berkomunikasi secara lisan untuk peserta didik dapat dilakukan dengan pemberian tugas Misalnya mementaskan drama, membaca puisi, membaca pantun, stan up komedi, membaca cerita.
Kegiatan kecakapan ini harus berkelanjutan dan bergantian misalnya minggu ini tugasnya kelas X.1 maka, untuk minggu depan kelas X.2. Kegiatan kecakapan komunikasi lisan ini harus diarakan guru bahasa Indonesia dan wali kelas. Apabila kegiatan literasi sekolah ini telah berjalan dengan sendirinya maka kecakapan komunikasi secara lisan akan mengasah seluruh peserta didik.
Penulis: Saefullah (Guru SMA Negeri 1 Ciomas)
Keren…. Lanjut tulisan berikutnya.