Dipaksa Akhirnya Bisa, Paradigma Baru Konsep Mengajar Guru Indonesia
Sudah lebih dari satu setengah tahun dunia pendidikan seperti mati suri. Betapa tidak, ruang-ruang kelas dengan bangku kosong tidak berpenghuni, lantai dan jendela yang berdebu dan rumput mulai bermunculan di halaman sekolah, menandakan sudah lama tidak diinjak sepatu anak-anak yang berlalu lalang saat jam istirahat atau upacara bendera.
Kegiatan pembelajaran semula dengan pembelajaran tatap muka berganti dengan pembelajaran jarak jauh. Metode pembelajaran dan media pembelajaran tatap muka bergeser menjadi metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran jarak jauh. Inilah kondisi yang berjalan di saat pandemi dan bagaimana setelah usai pandemi sekarang ini.
Namun bagaimanapun kondisinya pendidikan harus terus berjalan. Karena pada hakekatnya pendidikan adalah langkah mempersiapkan anak-anak bangsa untuk menjadi seseorang yang dapat bertahan dalam kondisi apapun. Oleh karena itu paradigma mengajar seorang pendidik harus berubah. Pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran.
Namun, kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan. Terutama di masa pandemi covid-19 sekarang ini. Banyak faktor penyebabnya, antara lain masih banyak pendidik yang tidak memiliki kemampuan IT terutama pendidik generasi x atau pendidik dengan usia 40 tahun ke atas, sebagian pendidik juga belum berani keluar dari zona nyaman.
Dari sisi peserta didik, selama ini terbiasa mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Kondisi saat ini harus mengikuti pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh masih perlu terus dipantau dan dimotivasi agar siswa tetap semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa masih perlu dibiasakan untuk belajar secara mandiri dan belajar bertanggung jawab pada diri sendiri.
Paradigma Baru Konsep Mengajar
Di sinilah peran pendidik sangat besar dalam membawa perubahan. Paradigram baru dalam konsep mengajar harus sudah dimulai. Pendidik harus mau keluar dari zona nyaman untuk perubahan. Pendidik sekarang ini bukan lagi sebagai yang paling tahu karena bisa jadi siswa lebih tahu. Pendidik sekarang ini bukan yang nomor satu karena bisa jadi siswa yang lebih dulu. Pendidik harus mau belajar dan terus belajar mengikuti perkembangan, di luar sana pendidikan sudah lebih maju.
Terlepas dari kesiapan peserta didik, seorang pendidik harus terus mengembangkan diri membuat pembelajaran lebih menarik dan lebih berarti. Melalui metode pembelajaran yang tepat sesuai kondisi, dengan pembelajaran bermakna untuk kecakapan hidup siswa kemudian hari. Dengan pembelajaran yang menarik dan kekinian.
Saat ini segala aspek kehidupan tidak terlepas dari media sosial. Manusia jaman sekarang dan itu berarti juga termasuk siswa, setiap detik dalam hidupnya sudah menggunakan media sosial, minimal menggunakan Whatsapp Grup (WAG) untuk informasi dan komunikasi. Bahkan informasi apapun dengan sangat mudah dapat diperoleh di google atau media sosial lainnya. Maka di masa pandemi covid-19 ini, pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh seharusnya bukanlah hal yang sulit bagi dunia pendidikan.
Memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran adalah yang paling tepat untuk saat ini. Media sosial seperti youtube, whatsapp, facebook, instagram, tik tok, line untuk pembelajaran lebih menarik bagi siswa karena tidak membosankan dan lebih dinamis. Maka cara menyampaikan pembelajaran mutlak harus berubah, meski pada awalnya belum terbiasa. Pendidik dipaksa harus berubah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pasti bisa karena kita adalah pendidik yang hebat dan luar biasa.