Mengadaptasi Praktik Baik Pembelajaran Standar Internasional Jola Elementary School untuk Menginspirasi Pendidikan Indoneasia

1. Pengalaman Mengajar di Jola Elementary School

Selama tiga bulan, Rahayu Sulistiyani menghabiskan waktu mengajar di Jola Elementary School yang terletak di kota Jeonju, Korea Selatan. Pengalaman ini tidak hanya mencakup aktivitas mengajar di dalam kelas, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengunjungi berbagai tempat penting yang mendukung perkembangan afeksi emosional siswa secara holistik.

Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global di era globalisasi, di mana konektivitas antarnegara sangat tinggi. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki keseimbangan emosional dan sosial yang baik.

2. Keterampilan Global yang Dikembangkan di Jola Elementary School

Dalam lingkungan pendidikan yang semakin terhubung secara global, Jola Elementary School menekankan pengembangan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan dunia modern. Berikut adalah beberapa keterampilan utama yang dikembangkan:

• Berpikir Kritis (Critical Thinking): Siswa diajarkan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara mendalam, sehingga mereka mampu membuat keputusan yang bijaksana dan solutif terhadap berbagai masalah.
• Kemampuan Komunikasi: Pengembangan kemampuan komunikasi yang efektif menjadi prioritas, memastikan siswa dapat menyampaikan ide dan informasi dengan jelas dan persuasif.
• Kolaborasi (Collaboration): Siswa diajarkan untuk bekerja sama dalam tim, meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja sama, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencapai tujuan bersama.
• Literasi Media dan Teknologi: Siswa dibekali dengan keterampilan literasi media dan teknologi, termasuk pemrograman dasar dan penggunaan aplikasi digital seperti Canva dan Google Docs. Hal ini penting untuk memastikan mereka siap menghadapi tuntutan teknologi di masa depan.

3. Standar Pendidikan dan Kurikulum di Jola Elementary School

Jola Elementary School mengadopsi standar internasional, khususnya dari Program for International Student Assessment (PISA), untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca, matematika, dan sains.

Pada tahun 2022, Korea Selatan berada di peringkat teratas dalam penilaian PISA, yang menunjukkan kualitas pendidikan yang sangat baik.

Selain itu, prinsip-prinsip pembelajaran di sekolah ini disesuaikan dengan kurikulum nasional Indonesia, memastikan bahwa siswa dapat menemukan ide-ide baru, berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan berkolaborasi dengan baik.

4. Faktor Keberhasilan Pendidikan di Korea Selatan

Beberapa faktor utama yang berkontribusi pada keberhasilan sistem pendidikan di Korea Selatan antara lain:

1. Kedisiplinan dan Kerja Keras: Siswa di Korea Selatan sangat disiplin dalam mengatur waktu dan menyelesaikan tugas. Mereka memiliki kecintaan terhadap belajar sejak dini, yang tercermin dalam etos kerja yang kuat dan dedikasi tinggi terhadap pendidikan.
2. Motivasi Pendidikan: Sejarah kolonial dan persaingan dengan Jepang menjadi motivasi utama bagi masyarakat Korea untuk maju dalam bidang pendidikan. Keinginan untuk mengalahkan Jepang dalam hal pendidikan mendorong siswa, terutama di tingkat SMA, untuk belajar dengan giat dan mempersiapkan diri menghadapi ujian penting seperti Suneung.
3. Fokus pada Karakter dan Keterampilan Hidup: Di tingkat TK dan SD, pendidikan lebih menekankan pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup dasar (basic life skills). Hal ini memastikan bahwa siswa tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan keterampilan praktis yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Rotasi Guru: Guru-guru di Korea Selatan dipindahkan setiap lima tahun untuk menjaga kualitas pengajaran dan distribusi yang merata di berbagai sekolah. Sistem rotasi ini memastikan bahwa tidak ada satu sekolah pun yang kekurangan guru berkualitas dan memberikan kesempatan bagi guru untuk mendapatkan pengalaman yang beragam.
5. Fasilitas Sekolah yang Memadai: Sekolah-sekolah di Korea Selatan dilengkapi dengan fasilitas yang baik, seperti gymnasium, lapangan, dan gedung kelas yang modern. Fasilitas ini menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung kegiatan ekstrakurikuler yang bervariasi.
6. Pendidikan Inklusif: Sekolah umum di Korea Selatan menerima siswa berkebutuhan khusus dengan dukungan guru khusus dan program kolaboratif seperti pullout atau shadow programs. Ini memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang kebutuhan khusus mereka, mendapatkan pendidikan yang setara dan mendukung perkembangan mereka secara optimal.
7. Pengembangan Profesional Guru: Guru di Korea Selatan terus mengikuti pelatihan, seminar, dan beberapa bahkan melanjutkan studi ke luar negeri untuk meningkatkan kompetensi mereka. Pengembangan profesional yang berkelanjutan ini memastikan bahwa guru selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam metode pengajaran dan teknologi pendidikan.

5. Metode Pembelajaran dan Aktivitas

Jola Elementary School menerapkan berbagai metode pembelajaran dan aktivitas yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan:

• Open Class dan Lesson Study: Guru-guru bekerja sama dalam kelompok kecil (4-5 orang) dari berbagai sekolah untuk merancang pembelajaran yang berpusat pada murid dengan metode active learning. Fokusnya adalah pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Melalui Lesson Study, guru-guru dapat saling berbagi pengalaman dan strategi pengajaran yang efektif.
• Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Siswa sudah diajarkan coding dan pemrograman sejak SD. Mereka juga menggunakan aplikasi digital seperti Canva dan Google Docs untuk meningkatkan keterampilan digital mereka. Penggunaan teknologi ini tidak hanya mempermudah proses belajar mengajar tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia kerja yang semakin digital.
• Literasi Tinggi: Siswa di Jola Elementary School membaca banyak buku (20-30 buku) sejak dini, didukung oleh lingkungan keluarga yang mendorong kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi mereka tetapi juga memperluas wawasan dan imajinasi mereka.
• Pembelajaran yang Bermakna: Menggunakan aktivitas sederhana seperti mengamati sampah untuk mengasah pemikiran kritis siswa menunjukkan bagaimana hal-hal sederhana dapat dijadikan pembelajaran yang bermakna. Metode ini membantu siswa memahami pentingnya menjaga lingkungan dan menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata.

6. Tantangan dan Pertanyaan

Salah satu tantangan yang diangkat adalah apakah Korea Selatan menerapkan Ketuntasan Minimal (KKM) seperti di Indonesia. Dijawab bahwa mereka menghilangkan penilaian berbasis angka untuk lebih fokus pada pengembangan kompetensi siswa secara holistik.

Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar lebih bebas dan fokus pada pengembangan diri tanpa tekanan angka yang berlebihan.

7. Integrasi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Pendidikan di Jola Elementary School juga berkontribusi pada beberapa tujuan global, khususnya:

• Zero Poverty dan Zero Hunger: Melalui pendidikan yang berkualitas, siswa diharapkan dapat mengatasi kemiskinan dan kelaparan di masa depan dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.
• Quality Education (SDG 4): Menekankan pada pendidikan yang berkualitas, tidak hanya dalam aspek akademis tetapi juga dalam aspek ekonomi, perdamaian, dan lingkungan. Pendidikan ini memastikan bahwa siswa memiliki dasar yang kuat untuk mencapai potensi maksimal mereka.
• Keberagaman dan Inklusi: Kurikulum mendukung keberagaman dan inklusi, tidak hanya fokus pada Asia-Pasifik tetapi juga negara-negara lain di dunia. Ini membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan budaya, serta bekerja sama dalam lingkungan yang multikultural.

8. Program Pengembangan Guru dan Pertukaran

Untuk memastikan kualitas pendidikan tetap tinggi, Jola Elementary School menawarkan berbagai program pengembangan guru dan pertukaran:

• Program Embagan Guru: Terdapat berbagai program pengembangan guru yang melibatkan banyak kegiatan praktis, seperti pelatihan metode pengajaran terbaru, penggunaan teknologi dalam pendidikan, dan pengembangan kurikulum yang inovatif.
• Pertukaran Pelajar dan Pendidik: Adanya program pertukaran pelajar dan pendidik yang memberikan pengalaman internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini memungkinkan guru dan siswa untuk belajar dari pengalaman dan budaya pendidikan yang berbeda, memperkaya wawasan mereka.

9. Motivasi dan Dampak pada Siswa

Siswa di Jola Elementary School menunjukkan motivasi yang tinggi untuk belajar, bahkan pada jam kosong mereka memilih untuk membaca buku. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak hanya termotivasi oleh lingkungan sekolah tetapi juga oleh budaya belajar yang ditanamkan sejak dini.

Selain itu, penerapan pembelajaran yang tidak berfokus pada penilaian angka membuat siswa lebih menikmati proses belajar dan merasa lebih terlibat dalam pembelajaran mereka.

10. Kesimpulan

Pendidikan di Jola Elementary School, Jeonju, Korea Selatan, menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan literasi digital. Sistem pendidikan ini didukung oleh standar internasional seperti PISA, fasilitas yang memadai, pendidikan inklusif, dan pengembangan profesional guru yang berkelanjutan.

Faktor-faktor seperti kedisiplinan, motivasi tinggi, dan fokus pada karakter serta keterampilan hidup juga berkontribusi pada keberhasilan pendidikan di Korea Selatan. Metode pembelajaran yang inovatif dan penggunaan teknologi modern memastikan siswa siap menghadapi tantangan global.

Selain itu, integrasi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan menunjukkan komitmen pendidikan terhadap aspek sosial dan lingkungan, menjadikan Jola Elementary School sebagai contoh yang baik dalam sistem pendidikan global.

baca juga : Mengadaptasi Praktik Baik Pembelajaran Standar Internasional Jola Elementary School untuk Menginspirasi Pendidikan Indoneasia