Bunda Tidak Sendiri 2. Seri lanjutan dari Bunda Tidak Sendiri bagian 1
Jadi bagaimana? Apakah sebagai orang tua kita harus melakukan kesalahan itu lagi? Tentu tidak, bagaimanapun kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak kita. Memperbaiki kesalahan yang sudah lumrah terjadi memang membutuhkan kerja keras dan kemauan yang kuat. Akan banyak alasan yang bisa kita buat untuk kembali menyerahkan anak pada bimbingan baca tulis.
Meskipun itu bukan hal buruk yang bisa orang tua lakukan, tetapi bagaimana jika kita mencobanya sekali lagi dengan membuka hati kita untuk menjadikannya ruang kelas bagi anak kita untuk belajar. Tenang Bunda, ini memang bukan ide yang mudah untuk dilakukan sendiri. Bunda bisa mengajak rekan-rekan Bunda yang juga mengalami kesulitan yang sama untuk saling mendukung dan memberi masukan saat kita kehabisan ide untuk mengajari anak membaca di rumah.
“Ah teori si gampang, praktiknya nggak semudah itu Bun”
Ya betul, itu karena kita tidak mencobanya dengan niat yang tulus, dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. Memang dalam kondisi fisik terasa begitu letih dan tekanan emosi yang terus menguasai, untuk mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan akan terasa mustahil. Tetapi ingatlah, segala sesuatu perlu niat dan tekad yang kuat agar apa yang menjadi tujuan tidak mudah digoyahkan oleh keadaan. Sesulit apapun itu, yakinlah kita bisa, maka kita akan bisa melakukannya.
Karena membersamai setiap perkembangan anak adalah nikmat yang tidak ternilai dengan apapun.
Membayangkan kesibukan orang tua` yang waktunya habis untuk bekerja di luar rumah kadang membuat saya bersyukur memiliki waktu yang lebih dari cukup untuk mengamati setiap tumbuh kembangnya. Sebagai seorang ibu, sangat wajar ketika merasa diri begitu lelah dengan segala urusan domestik yang tidak kunjung berakhir. Layaknya drama dengan penuh episode yang alurnya selalu sama setiap hari. Terlebih ketika si kecil yang terus menguras kesabaran kita dengan segala tingkah dan polah yang seringkali mengaduk emosi, menjadi bumbu sehari-hari yang menambah sedap untuk menjalani peran kita menjadi seorang ibu.
Setiap anak tentu memiliki keistimewaan tersendiri di hati orang tuanya.
Tidak peduli apakah orang lain mengangapnya sebagai suatu kekurangan atau kelebihan, tetap saja mereka hanyalah makhluk kecil yang masih sangat membutuhkan waktu kita untuk terus membimbingnya menjaadi manusia dewasa yang berkompeten suatu hari nanti. Tidak mudah memang, butuh kerja keras dan konsistensi kita sebagai orang tua, dan dari sinilah kita mulai belajar lagi bahwa anak adalah peniru ulumg dari orang tuanya. Ya, kita adalah role model bagi anak-anak kita. Bukankah pepatah mengatakan jika buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kitalah pohon itu. Pohon yang harus memastikan buahnya jatuh ditempat yang semestinya. Bunda Tidak Sendiri 2
Baca Juga : Pahami Kebutuhan Anak