Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu. Selain itu, sekolah menjadi sarana interaksi antara guru dan murid. Mengapa orang menyekolahkan anak-anaknya? salah satunya agar anak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mendapatkan teman untuk mengembangkan pola pikir yang mereka punya. Belajar untuk menjadi makhluk sosial yang bisa berbaur dengan sesamanya.
Fenomena sekolah yang pada tahun ajaran baru ini tidak mendapatkan murid, barangkali terjadi karena sebab kepercayaan orang tua sudah hilang pada sekolah tersebut. Sebab, orang tua menyekolahkan anakanya adalah agar mereka memiliki rumah belajar dan bisa mengembangkan potensinya.
Sekarang ini, tidak sedikit pendidik hanya formalitas dalam mengajar, mereka mengajar, namun tidak sesuai harapan orang tua, siswa hanya diberi PR tanpa diterangkan lebih dulu. Program-program sekolah negeri juga tidak cukup untuk menarik simpati orang tua yang sekarang cenderung memilih sekolah swasta untuk menyekolahkan anaknya.
Salah satu sekolah yang tidak mendapatkan murid di Kabupaten Ponorogo. Ada satu SD yaitu SD 1 Setono cuma dapat 1 siswa, selain lima SD tak mendapatkan murid baru, sejumlah SD lainnya di Ponorogo juga nyaris tidak mendapatkan murid. Dilansir dari berita CNN Indonesia, Kepala SD Negeri 1 Setono Prayitno mengatakan sekolah yang dipimpinnya nyaris tak mendapat peserta didik (murid) baru, meski pihak sekolah telah memberi fasilitas seragam gratis dan uang tabungan.
Baca juga : Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
Namun, dari kepala sekolah tersebut mengatakan bahwa Ia menduga penyebabnya bukan lantaran calon peserta didik yang semakin sedikit, tetapi dipengaruhi keberadaan madrasah ibtidaiah atau MI plus serta orientasi orang tua calon siswa yang kini cenderung menyekolahkan anak di sekolah berbasis agama. Sehingga kepercayaan orang tua cenderung kepada sekolah swasta tersebut agar harapannya anak mereka selain mendapatkan pendidikan akademik, juga mendapatkan pendidikan agama sebagaik bekal. Terutama sekolah swasta sekarang secara promosi jauh lebih menarik karena dengan tagline keagamaan tersebut.
Baca juga : Membentuk Pendidikan Generasi Z
GURU MELEK DIGITAL
Dari fenomena yang terjadi ini, bahwa kualitas pengajar sebenarnya harus ditingkatkan. Seperti sekarang ini, tidak hanya murid yang belajar, tetapi gurupun juga semestinya tetap belajar. Kompetensi yang dimiliki oleh guru, jika tidak didukung dengan motivasi yang kuat untuk terus belajar, maka biasanya keterampilan guru tersebut akan memudar. Terlebih sekarang ini, guru harus melek digital bagaimanapun caranya, agar bisa mengikuti fase perkembangan anak didiknya. Guru melek teknologi digital di sini, memberikan ruang yang luas bagi mereka untuk belajar.
Belajar secara digital untuk menunjang skill mereka dalam mengajar adalah salah satu kunci untuk menambah variasi dalam menyampaikan mata pelajaran yang diampu. Beberapa sertifikasi juga dibutuhkan oleh guru untuk mendukung jenjang karir yang sedang berlaku bagi pendidik tersebut. Sertifikasi pelatihan digital, akan memberikan nilai plus bagi pendidik untuk mendapatkan kesempatan juga untuk sarana berbagai ilmu. Baik menjadi fasilitator atau peserta dengan menambah relasi yang satu frekuensi dengan guru tersebut.
Mendapati guru melek digital, berarti guru mendukung adanya perkembangan teknologi yang sedang diterapkan saat ini. Jika Anda seorang pendidik atau guru bisa mengikuti kegiatan pelatihan secara gratis pada platform digitalclass.id, temukan berbagai kegiatan penunjang kompetensi mengajar dan berbagai inspirasi untuk kemajuan pendidikan.