Apakah benar Kurikulum Merdeka akan berubah menjadi Kurikulum Nasional pada tahun ini? Mari kita simak!
Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengumumkan rencana penggantian Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Nasional pada tahun 2024.
Keputusan tersebut menimbulkan sedikit kekesalan di kalangan tenaga pendidik.
Perubahan dari Kurikulum Merrdeka ke Kurikulum Nasional juga menjadi topik yang di bahas di DPR, karena banyak yang merasa Kurikulum Merdeeka masih belum matang.
Meskipun demikian, di Indonesia saat ini, 75% sekolah telah beralih dari kurikulum sebelumnya ke Kurikulum Merdeeka.
Sementara itu, 25% sekolah lainnya masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman pembelajaran bagi siswanya.
Oleh karena itu, pemerintah kini memusatkan perhatiannya pada 25% sekolah yang masih menggunakan kurikulum lama untuk beralih ke Kurikulum Merdekaa.
Nadiem Makarim menegaskan bahwa sementara 75% sekolah telah mengadopsi Kurikulum Merrdeka, 25% sisanya masih di berikan waktu tiga tahun untuk beralih, demikian penjelasannya.
Artinya, Menteri Pendidikan memberikan jangka waktu tiga tahun bagi sekolah yang masih belum mengadopsi Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: http://-https://calakpendidikan.com/2024/03/07/catat-dengan-baik-inilah-syarat-syarat-yang-harus-dipenuhi-sebelum-anda-mendaftar-sebagai-calon-pegawai-negeri-sipil-cpns-tahun-2024/
Meskipun Kementerian Pendidikan berusaha keras untuk melakukan pergantian pada tahun 2024, namun perubahan tersebut membutuhkan proses yang tidak dapat di anggap enteng.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan mengalokasikan waktu tiga tahun tersebut untuk menyiapkan dan menerapkan Kurikulum Merdekaa sebagai metode pembelajaran.
“Kami menetapkan batas waktu ini karena sebagian besar sekolah (75%) telah berganti, sementara 25% sisanya di beri waktu tiga tahun untuk menyesuaikan diri,” imbuhnya dengan yakin.
Baca Juga: Alasan Mengapa Kemendikbud Menerapkan Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Nasional pada 2024
Menurut Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka dapat mempermudah proses pembelajaran bagi para siswa karena materi-materinya telah diperbarui dengan metode penyelesaian yang lebih cepat.
Nadiem Makarim menyatakan bahwa sekolah yang belum beralih ke Kurikulum Merdeka memiliki tingkat pembelajaran yang tertinggal di bandingkan dengan yang sudah di terapkannya.
Dengan pergantian kepemimpinan pada tahun 2024, Nadiem Makarim berharap Menteri Pendidikan yang datang dapat melanjutkan program transisi dari Kurikulum Merdeka ke Kurikulum Nasional.
Ia juga berharap agar Menteri Pendidikan berikutnya dapat melakukan upaya peningkatan pendidikan yang lebih baik dari apa yang telah di lakukannya.
Jika pergantian program putaran ini tidak di lanjutkan, dampaknya akan di rasakan oleh para siswa di seluruh sekolah.
“Dampaknya telah terasa di lapangan dengan sangat signifikan, meskipun masih ada tantangan yang harus di hadapi terkait dengan perkembangan teknologi,” katanya.