Mengapa Higher Order Thinking Skills (HOTS) Penting dalam Kurikulum Merdeka:
HOTS adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi berpikir kritis, kreatif, dan penyelesaian masalah.
dengan begitu, maka harapannya adalah hal tersebut mampu membantu siswa dalam mengolah informasi, mencari solusi, dan mengambil keputusan mandiri.
Hal tersebut sejalan dengan salah satu prinsip Kurikulum Merdeka yang memiliki tujuan untuk membangun manusia yang merdeka, beriman, bertakwa, dan mandiri.
Hubungan antara Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah
Berpikir kritis melibatkan beberapa proses yaitu: analisis, evaluasi dan kreasi.
Kemudian dalam proses penyelesaian masalah, siswa harus mampu memecahkan masalah kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana.
Dari sana, siswa akan belajar untuk mengevaluasi dampak atau konsekuensi dari keputusan yang mereka ambil.
Implementasi STEM dalam HOTS
STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika.
Proses pembelajaran dengan pendekatan STEM akan membantu siswa dalam memecahkan masalah nyata, seperti merancang jembatan atau mengatasi tumpukan sampah.
Kemudian prototyping atau pemodelan adalah bagian dari STEM yang membantu siswa dalam menemukan solusi.
Sebelum masuk ke dalam pendekatan STEM, siswa harus terlebih dahulu mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada di sekitar mereka.
Kemudian, guru bisa mengajak para siswa untuk berpikir kritis dalam membantu siswa menganalisis masalah yang kompleks dan mencari solusinya.
Pengawasan guru sangat diperlukan dalam memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik.
baca juga : Metode Pembelajaran STEM: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya
Aplikasi HOTS dalam Pembelajaran Sehari-hari
HOTS dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran seperti matematika, IPA, bahasa Indonesua, dan lain-lain.
Setiap mata pelajaran memiliki kebijakan dan prosedur sendiri dalam mengaplikasikan HOTS.
Kolaborasi antar guru dan integrasi HOTS dalam semua mata pelajaran sangat penting.
Seperti contoh HOTS dan pembelajaran dengan pendekatan STEM dalam Pelajaran Bahasa Indonesia:
Siswa dihadapkan dengan masalah lingkungan, yaitu semakin berkurangnya jumlah pohon akibat penggunaan kertas yang berlebih.
Padahal di sisi lain, siswa harus mengerjakan proyek untuk menulis.
Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi per kelompok. Kemudian melalui proses berpikir krits (High Order Thinking Skills) ditemukanlah sebuah solusi.
Yaitu dengan cara menulis buku secara digital.
Dalam hal ini, seluruh unsur STEM sudah terintegrasi dengan HOTS dengan rincian kurang lebih seperti ini:
- Unsur Sains: Siswa mempelajari dampak penggunaan kertas pada lingkungan dan membandingkannya dengan buku digital.
- Unsur Teknologi: Siswa menggunakan perangkat lunak pengolah kata dan aplikasi desain grafis untuk membuat buku digital.
- Unsur Engineering (Teknik): Siswa merancang tata letak buku, termasuk penempatan teks, gambar, dan elemen multimedia.
- Unsur Matematika: Siswa mengatur ukuran halaman, margin, dan proporsi elemen dalam buku digital.
Peran Guru dalam Memfasilitasi HOTS
Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam proses berpikir kritis dan penyelesaian masalah.
Seperti contoh nya menjadi fasilitator dan pendamping dalam penggunaan teknologi dan penggunaan metode pembelajaran untuk membantu siswa dalam mengembangkan HOTS dan pada akhirnya mampu mencari solusi dari sebuah masalah.
Selain itu, guru juga perlu memastikan bahwa siswa mendapatkan bimbingan yang tepat dalam setiap tahap pembelajaran.
baca juga : Tujuan, Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran STEM
Harapan dan Tantangan dalam Implementasi HOTS
Zaman semakin berubah, semakin berkembang dan bahkan maju.
Siswa dan para guru harus berubah demi mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman.
Dalam hal ini, diharapkan HOTS dapat membantu siswa dalam menghadapi tantangan di dunia nyata dan menjadi individu yang mandiri.
Di samping itu, implementasi HOTS juga memiliki tantangan tersendiri, yaitu di antaranya keterbatasan sarana prasarana, jaringan, dan koordinasi antar mata pelajaran.
Hal tersebut sebenarnya bisa diminimalisir dengan hadirnya kebijakan yang mendukung dan lebih terbukanya kolaborasi antar guru dalam implementasi HOTS di sekolah.
—
Gabung grup telegram calak pendidikan untuk mendapatkan informasi update seputar dunia pendidikan dengan cara klik link di bawah ini:
Proses pembelajaran dengan pendekatan STEM akan membantu siswa dalam memecahkan masalah nyata, seperti merancang jembatan atau mengatasi tumpukan sampah.
Materi yg sangat memuas kan
Materinya sangat memuaskan dan menyenangkan.
Alhamdulillah dengan adanya materi ini dapat ilmu yang bermanfaat..
Proses pembelajaran dengan pendekatan stem akan membantu siswa dalam memecahkan masalah nyata,seperti merancang jembatan atau mengatasi tumpukan sampah.
Alhamdulillah dengan adanya materi ini dapat ilmu yang bermanfaat..
Materinya Alhamdulillah memuaskan,,,dan pematerinya juga sangat mantap
Materi x luar biasa dan menyenangkan ,dan menambah wawasan kita
Terima kasih atas materinya, sangat bagus untuk referensi guru
Sangat bagus untuk diterapkan dalam pembelajaran,🙏🙏
Baik untuk diterapkan dalam segala jenis pelajaran.
Alhamdulillah dengan adanya materi ini dapat ilmu yang bermanfaat, baik untuk diterapkan dalam segala pelajaran.
Terima kasih materinya sangat bagus. sangat cocok untuk saya sebagai guru mata pelajaran kejuruan
sangat bagus materinya, cocok bagi saya sebagai guru mata pelajaran kejuruan
Materi nya bagus menarik mudah d panami dan di mengerti sangat terinspirasi 👍🙏
Alhamdulillah materinya sangat menyenangkan
Materinya menyenangkan dan memotivasi untuk kita
Terimakasih materi menarik dan menyenangkan
Materi ini saya paham tentang komunitas belajar dan mengajar yang efektif dan efisien.
Dengan pendekatan STEM siswa dapat berinovasi sesuai perkembangan zaman